Kamis 11 Aug 2016 10:29 WIB

Thailand Berlakukan Kartu SIM Ponsel Khusus Turis Asing

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Turis asing mengambil foto Kuil Erawan di Bangkok, Thailand. Turis asing nantinya akan diharuskan menggunakan SIM khusus pada ponselnya selama di Thailand.
Foto: EPA
Turis asing mengambil foto Kuil Erawan di Bangkok, Thailand. Turis asing nantinya akan diharuskan menggunakan SIM khusus pada ponselnya selama di Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Regulator telekomunikasi Thailand telah menyetujui rencana mengeluarkan kartu SIM khusus untuk wisawatan asing. Langkah ini agar para wisatawan dapat dilacak melalui ponselnya.

The Guardian melaporkan pada Rabu (10/8), Pejabat di National Broadcasting and Telecommunications Commission mengatakan rencana ini akan berlaku hanya untuk wisatawan asing. Mereka menyanggah pengumuman sebelumnya yang mengatakan ini akan mencakup semua orang asing, termasuk warga dengan visa jangka panjang di Thailand.

Komisi mengatakan rencana tersebut akan dikaji lebih jauh. Pengguna asing dan Thailand sudah diharuskan untuk mendaftar saat membeli kartu SIM.

Sekretaris Jenderal Komisi, Thakorn Tanthasit, mengatakan rencana tersebut tidak hanya akan membantu menangkap teroris dan penjahat tetapi juga membantu menemukan wisatawan yang berada dalam kesulitan atau telah hilang.

"Kami tidak membatasi hak apapun. National Broadcasting and Telecommunications Commission tak memiliki kewenangan untuk memeriksa lokasi pengguna. Tapi kalau turis melakukan kesalahan, atau ada surat perintah pengadilan, kami akan meneruskan perintah kepada operator telepon selular dan bekerja sama," ujarnya seperti dikutip Bangkok Post.

Namun kegagalan untuk menjelaskan detail rencana tersebut telah menyebabkan skeptisisme, karena tidak jelas bagaimana kartu khusus akan berbeda dari kartu SIM normal. Tanthasit tak bersedia menjawab hal itu.

Salah satu penyedia layanan telekomunikasi terkemuka di Thailand, AIS, mengatakan akan senang mematuhi rencana jika itu bisa membantumemastikan stabilitas nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement