Selasa 09 Aug 2016 16:35 WIB

Macet Masih Jadi Masalah Pariwisata

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
 Situasi lalu lintas di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, pada Hari-H Lebaran, Rabu (6/7), dari arah Jakarta menuju Puncak mulai terpantau padat.
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Situasi lalu lintas di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, pada Hari-H Lebaran, Rabu (6/7), dari arah Jakarta menuju Puncak mulai terpantau padat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kemacetan tidak bisa dihindari di jalur Puncak. Hal tersebut berimbas pada jumlah wisatawan lokal dan mancanegara di kawasan wisata yang berada di jalur puncak. Salah satunya adalah Taman Safari Indonesia.

"Jalur Puncak ini sudah sangat padat meskipun di hari biasa," ujar Frans Manangsang, Direktur Utama Taman Safari Indonesia dalam Seminar 'PUTRI" (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia) Mengenai program Percepatan Kunjungan Wisatawan Asing ke Taman Rekreasi di Indonesia di Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor, Senin (8/8).

Frans yang juga menjabat sebagai Ketua IV PUTRI menuturkan, dulu kemacetan di jalur Puncak hanya terjadi saat akhir pekan. Namun saat ini hampir tiap hari kemacetan parah terjadi. Titik macet di antara lain di Pasar Cisarua, kawasan Megamendung, dan Pasar Warung Kaleng Kampung Arab. Menurut Frans, pihaknya telah berkomunikasi dengan Muspida Kabupaten Bogor untuk mengatasi hal itu, namun belum ada hasil.

Frans menambahkan, pihaknya selama ini pihaknya telah mengeluarkan dana CSR sekitar Rp 15 miliar, termasuk untuk membuka dan memperbaiki jalur alternatif menuju TSI, namun hasilnya jauh dari maksimal. Selain itu, Frans juga mengeluhkan banyaknya PKL liar di sepanjang jalur menuju Taman Safari Indonesia.  

Karena itu, Frans meminta agar pemerintah pusat dan daerah turun tangan membantu mengatasi macet di jalur Puncak karena berdampak pada kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Apalagi September tahun ini Taman Safari Indonesia akan kedatangan dua panda raksasa dari Cina yang diprediksi bakal menyedot tambahan pengunjung naik satu kali lipat dari biasanya.

"Kalau macet parah jalur ke Taman Safari dan banyak PKL, jalur alternatif masih rusak, ini tentu akan jadi masalah besar," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement