REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak para wisatawan yang menghadiri Dieng Culture Festival (DCF) membawa cerita tentang Dieng. Sehingga, siapapun mereka yang belum pernah datang ke kawasan dataran tinggi ini, menjadi tertarik untuk ikut menikmati pesona keindahan alam dan keunikan budaya yang ada.
"Ceritakan keunikan di sini. Ada tradisi potong rambut gimbal dan di dunia ini hanya ada di Dieng," ungkapnya saat menghadiri tradisi potong rambut gimbal, di pelataran Candi Arjuna, Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banyumas, Ahad (7/8).
Ganjar, juga berterimakasih kepada para wisatawan, termasuk para turis asing yang telah datang dan membeli tiket untuk menyaksikan berbagai suguhan budaya pada hajat DCF kali ini.
Selain keunikan budaya khas yang hidup di tengah-tengah masyarakat dataran tinggi Dieng, juga ada sajian Jazz Atas Awan serta pesta lampion yang menjadi agenda tetap penyelenggaraan DCF tersebut.
"Saya kira ini menjadi penting untuk memperkenalkan potensi kepariwisataan Kabupaten Wonosobo serta keragaman destinasi wisata di Jawa Tengah," tandasnya.
Pada tradisi ruwatan dan pemotongan rambut gimbal ini, Ganjar juga mendapatkan kehormatan untuk melakukan pemotongan rambut gimbal milik Madina Jauza Aina Effendi (6,5).
Pada prosesi ruwat dan pemotongan ini, putri pasangan Bilal dan Ayu warga Kecamatan Batur tersebut minta dikabulkan permintaannya berupa rok panjang dengan motif tokoh animasi frozen.
Usai melakukan pemotongan, Ganjar pun memberikan langsung barang yang diminta oleh Madina di hadapan para pengunjung yang menyaksikan prosesi ruwatan dan pemotongan rambut gimbal ini.
Madina merupakan satu dari 11 anak berambut gimbal, yang menjalani prosesi pemotongan dalam rangkaian DCF 2016 ini.