REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ambah Batik lahir bukan sekadar untuk menjadi salah satu pemain di industri batik Tanah Air. Ada keinginan pula untuk bisa berbagi kreativitas dan kesejahteraan lewat batik.
Pendiri sekaligus CEO PT Ambah Karya Kreativitas, Dian Rimandra Handayani, menjelaskan Ambah, diambil dan bahasa Jawa kuno Amba yang berarti menulis, dan penambahan huruf H adalah hidup, serta logo menyerupai buah pucuk rebung sehingga melahirkan makna menulis kisah kehidupan yang bermaanfaat bagi banyak orang.
Dari makna tersebut lahirlah sebuah konsep pewirausaha sosial 'socialpreneur 50 to 50' merawat tradisi membagi hati, dimana bukan sekadar untuk meraih keuntungan namun bagaimana bisa berkontribusi konkret terhadap lingkungan masyarakat. "50 keuntungan akan di donasikan untuk kegiatan filantropi dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui sarana edukasi kepada anak-anak sekolah kejuruan SMK agar mereka mempunyai kesempatan untuk bisa mandiri dan batik sebagai warisan budaya Indonesia," ujar Dian dalam konferensi pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ambah memberi 50 persen keuntungannya untuk membangun keterampilan dan kreativitas generasi muda agar mandiri menuju hidup yang lebih baik. Visi Ambah, mampu menjadi produk batik yang berkualitas, berciri khas kreatif dan inovatif. Selain itu visinya adalah memiliki daya saing internasional dengan motif pucuk rebung yang berasal dari budaya melayu di seluruh Asia Tenggara.
Ambah juga ingin menjadi pelopor sebagai socialpreneur di industri mode batik serta mampu menggabungkan motif Nusantara demi memperkaya kreatifitas seni budaya Indonesia. Sedangkan misinya adalah bangga mencintai produk lokal yang kaya akan seni budaya. Mendorong Industri ekonomi kreatif berbasis mode batik. Menciptakan model bisnis sosial yang bertanggung jawab dan membangun ekonomi berkelanjutan.
Batik Ambah merupakan hasil karya anak-anak binaan galeri batik kudus, batik pekalongan dan Solo. Ambah juga melakukan pembinaan keterampilan untuk koleksi siap pakai, batik Ambah adalah hasil karya binaan anak-anak SMK Bogor. Keterampilan menjahit dan keterampilan desain grafis.