Sabtu 06 Aug 2016 18:38 WIB

Keluarga Indonesia Banyak Alami Disorientasi Fungsi

Keluarga
Foto: RMV
Keluarga

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kesibukan yang dijalani oleh para orang tua sering kali menjadi awal kurangnya kasih sayang yang diterima anak.

"Potret dari keluarga kita banyak yang mengalami disorientasi fungsi keluarga. Salah satunya kasih sayang. Harusnya diberikan oleh keluarga, tapi didapatkan di tempat lain," kata Tim Divisi Advokasi dan Pemulihan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Levy Olivia Nur, Sabtu (6/8).

Menurut dia terkadang orang tua tidak sabar, saat lelah sehabis pulang kerja lalu marah-marah. Sementara di tempat lain, anak bisa mendapatkan kasih sayang. Dikhawatirkan kasih sayang yang diterima anak ternyata memiliki maksud terselubung. Kondisi itu memicu aksi pelecehan seksual terhadap anak.

"Korbannya yang masih berusia kanak-kanak tidak membenci pelaku, mereka malah membela dan kasihan karena orang itu yang hadir memberi kasih sayang selama ini," katanya.

Namun menurutnya faktor lain adalah korban memiliki konsep diri yang lemah. Karena berdalih perlindungan, maka memudahkan mereka mendapat informasi-informasi atau janji-janji yang tidak rasional.

"Contohnya di salah satu daerah, ada puluhan anak laki-laki menjadi korban pelecehan guru bela diri, dengan modus transfer ilmu. Korbannya masih di bawah umur, di kisaran usia SD dan SMP," kata Levy.

Ia menyebutkan, dari beberapa kasus pelecehan terhadap anak, para korban yang ditangani P2TP2A rata-rata konsep dirinya lemah, tidak tegas dan mudah diiming-imingi sesuatu yang abstrak.

"Jadi memang konsep diri itu harus kuat. Jadi orang yang tegas, punya sifat asertif yang kuat," katanya menambahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement