Kamis 21 Jul 2016 06:55 WIB

Menpar: Sangihe Titik Singgah Menarik Bagi Yacht

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Nelayan beraktivitas di Pelabuhan Tahuna, Kelurahan Tidore, Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Nelayan beraktivitas di Pelabuhan Tahuna, Kelurahan Tidore, Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Sangige 2016 yang diluncurkan berbarengan dengan Calender of Events 2017 di kantor Kementerian Pariwisata Selasa (19/7) lalu disambut baik oleh semua pihak. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan bahwa pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Kepulauan Sangihe mempunyai nilai strategis dalam mendukung program pembangunan dari wilayah pinggiran (nawacita).

Apalagi posisi kepulauan ini berdekatan langsung dengan wilayah negara tetangga yakni Filipina. Menurutnya, letak yanh strategis itu akan sangat menguntungkan. "Saya sangat merespons usulan Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado agar pemerintah membuka jalur penerbangan Manado-Davao (Filipina). Saya minta agar dilakukan kajian seat capacity untuk pengembangan destinasi baru ini," kata Arief Yahya.

Menpar juga mengatakan bahwa Kepulauan Sangihe merupakan titik singgah yang sangat menarik bagi kapal layar (yacht). Pada Sail Karimata 2016 yang berlangsung Mei 2016 lalu, Tahuna sebagai Ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe ditetapkan sebagai titik singgah bagi para yachter peserta sail.

Mereka berasal dari Kanada, AS, Australia, Malaysia, dan Inggirs. Para yachter itu memulai pelayaran dari Davao (Filipina) dan perairan Malaysia menuju Kalimantan. "Kabupaten Kepulauan Sangihe bisa memanfaatkan even-even internasional seperti ini dalam upaya mempromosikan potensi wisata bahari," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement