Senin 18 Jul 2016 12:04 WIB

Keasyikan Libur Panjang? Ini Cara Siapkan Anak Kembali Sekolah

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Orang tua mendampingi Murid kelas 1 saat masuk pertama sekolah di SDN Malaka Sari 04 Pagi, Jakarta Timur, Senin (18/7). Hari ini dimulainya tahun ajaran baru 2016/2017 bagi sebagian besar sekolah di Indonesia.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Orang tua mendampingi Murid kelas 1 saat masuk pertama sekolah di SDN Malaka Sari 04 Pagi, Jakarta Timur, Senin (18/7). Hari ini dimulainya tahun ajaran baru 2016/2017 bagi sebagian besar sekolah di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Memulai aktivitas kembali setelah libur panjang seringkali terasa berat tak hanya bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak. Agar anak tak 'kaget' kembali bersekolah setelah libur panjang, psikolog anak dari RaQQI Consulting Ratih Zulhaqqi, M.Psi punya tips untuk orang tua.

"Yang perlu dilakukan oleh orang tua ialah mempersiapkan anak untuk pergi ke sekolah. Maksimal tiga hari sebelum sekolah," ujar Ratih kepada Republika.co.id.

Ratih mengatakan libur panjang pasti akan mempengaruhi ritme anak karena rutinitas yang dilakukan anak selama libur panjang cenderung lebih longgar. Orang tua pun biasanya memberi toleransi bagi anak untuk tidur sedikit lebih telat dari jadwal biasanya.

Suasana yang santai dan rutinitas jadwal yang lebih longgar ini akan mempengaruhi jam biologis anak. Perubahan jam biologis ini akan membuat anak merasa 'kaget' untuk kembali ke sekolah jika tanpa persiapan.

Oleh karena itu, Ratih menyarankan orang tua untuk membiasakan anak kembali pada rutinitas seperti hari-hari biasa beberapa hari sebelum masuk sekolah. Karena, lanjut Ratih, anak membutuhkan waktu penyesuaian untuk bisa kembali ke jam tidur biasa setelah menjalani masa-masa santai dan longgar selama libur panjang.

Salah satu cara untuk membuat anak siap dan tidak kaget saat kembali bersekolah ialah kembali membiasakan anak untuk bangun pagi seperti saat bersekolah. Setelah bangun pagi, orang tua dapat membiasakan anak untuk mandi pagi dan melakukan aktivitas pagi lain yang biasa dilakukan anak sebelum bersekolah.

"Supaya ketika hari sekolah, dia sudah terbentuk jam biologisnya," jelas Ratih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement