REPUBLIKA.CO.ID, Selama anak menjalani masa pendidikan di bangku sekolah, kehadiran orang tua di sekolah memegang peranan penting bagi pendidikan anak mereka. Meski begitu, anak-anak yang mulai memasuki masa remaja terkadang merasa malu atau enggan ketika orang tua ikut hadir di dalam pendidikan mereka.
"Anak-anak kalau sudah remaja itu merasa kesal kayak dimata-matain (oleh orang tua)," terang psikolog pendidikan dari Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi.
Menghadapi anak remaja dalam fase itu, psikolog yang akrab disapa Bunda Romi ini menyarankan agar orang tua membangun komunikasi dengan anak remaja mereka. Anak-anak remaja, lanjut Rose Mini, perlu memahami apa manfaat dari kehadiran orang tua di sekolah. Beberapa manfaat dari kehadiran orang tua ke sekolah bagi anak di antaranya ialah memastikan bahwa anak terhindar dari praktik perploncoan dan juga membantu guru untuk mengenal karakter dan potensi yang dimiliki anak dengan lebih baik.
Di sisi lain, orang tua juga tidak perlu berlebihan dalam urusan anak-anak kepada guru. Rose Mini mengatakan orang tua perlu memberikan kepercayaan kepada anak selama ia menempuh masa pendidikan ini. Oleh karena itu, komunikasi antara orang tua dan guru akan lebih bijak jika difokuskan dalam mengetahui perkembangan anak atau mencari jalan keluar jika anak memiliki masalah belajar di sekolah.
"Yang harus jadi jembatan adalah komunikasi ini," tambah Rose Mini.
Rose Mini juga mengingatkan bahwa pendampingan orang tua akan terus dibutuhkan selama anak menjalani proses pendidikan. Hanya saja, bentuk pendampingan pada remaja tentu berbeda dengan pendampingan orang tua pada anak-anak. Perbedaannya, orang tua yang menghadapi remaja perlu lebih memberikan kepercayaan kepada anak dalam melakukan sesuatu sekaligus menunjukkan perhatian, sedangkan pada anak-anak kehadiran langsung orang tua dalam proses pendidikan dapat membantu anak untuk beradaptasi dan merasa nyaman dengan lingkungan baru.
"Sebetulnya, sampai dia SMA, sampai dia kuliah juga, anak harus didampingi ya. Ada perannya orang tua, cuma tidak seintens seperti waktu dia TK atau SD, kalau dia sudah besar (remaja)," jelas Rose Mini.