Senin 18 Jul 2016 06:54 WIB

3 Manfaat Kehadiran Orang Tua di Hari Pertama Sekolah

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Suasana belajar mengajar kelas 1 di SD Athahiriyah Yapis Walesi, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (27/7). Setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1436 H, kini siswa-siswi telah memasuki masa aktif ajaran baru 2015-2016.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Suasana belajar mengajar kelas 1 di SD Athahiriyah Yapis Walesi, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (27/7). Setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1436 H, kini siswa-siswi telah memasuki masa aktif ajaran baru 2015-2016.

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Pendidikan Anies Baswedan telah mengimbau para orang tua untuk hadir di hari pertama masuk sekolah. Selain dapat mencegah tindak perploncoan, kehadiran orang tua di sekolah ternyata memiliki banyak manfaat lain bagi masa depan pendidikan anak.

'Kehadiran' atau pendampingan orang tua dalam pendidikan anak juga harus terus berlanjut dan tidak hanya sebatas pada hari pertama masuk sekolah saja. Meski begitu, kedatangan orang tua di hari pertama masuk sekolah dapat menjadi pintu bagi orang tua dan juga sekolah untuk memberi pendidikan yang lebih baik lagi bagi anak ke depan.

Berikut ini ialah tiga manfaat di balik kehadiran orang tua di hari pertama masuk sekolah menurut Psikolog Pendidikan dari Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi.

Manfaat Bagi Orang Tua

Kehadiran orang tua di hari pertama anak masuk sekolah dapat memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih memahami seperti apa tempat anak mereka mengenyam pendidikan. Dengan melihat langsung lingkungan sekolah, orang tua dapat mengetahui apa saja yang akan diberikan oleh sekolah selama masa pendidikan anak berlangsung, mengetahui peraturan yang diperbolehkan dan dilarang sekolah, hingga berkenalan dengan para guru dan sekapa sekolah.

Kehadiran orang tua di hari pertama masuk sekolah juga dapat dimanfaatkan oleh orang tua untuk mempererat hubungan dengan guru. Para orang tua dan wali kelas, misalnya, dapat membuat satu grup percakapan online sehingga komunikasi antara orang tua dan guru terkait pendidikan anak tetap dapat berjalan meski jarang bertemu. Dengan begitu, tidak hanya anak-anak saja yang melakukan orientasi di hari pertama masuk sekolah, para orang tua pun juga ikut melakukan orientasi agar lebih memahami lingkup pendidikan anak mereka.

"Kalau kita tidak mengerti tentang sekolahnya, gimana kita bisa dampingi anak kita dalam kaitannya memberi support," terang psikolog yang akrab disapa dengan Bunda Romi ini kepada Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement