Kamis 14 Jul 2016 08:16 WIB

Ini Cara Mengurangi Kerontokan pada Rambut

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Rambut dan kepala berketombe
Foto: Boldsky
Rambut dan kepala berketombe

REPUBLIKA.CO.ID, Kerontokan rambut biasanya menjadi fenomena yang wajar. Namun bagaimana jika rambut yang rontok tidak tumbuh lagi dan mengakibatkan penipisan pada rambut?

   

Konon, rambut rontok menjadi salah satu masalah berkaitan dengan kebiasaan yang salah. Dilansir Boldsky, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari kerontokan rambut.

Hadapi masalah ketombe

Ketombe mungkin menjadi masalah yang dihadapi oleh sebagian besar orang. Namun ternyata, hal ini berdampak serius. Ketombe dapat membuat rambut menjadi rapuh dan menyebabkan kerontokan. Disarankan untuk menggunakan pengobatan rumah sebagai solusi terbaik sesuai dengan jenis rambut. Lemon dapat membantu untuk mengobati masalah ini.

   

Penggunaan pelembab rambut

Rambut kering membuat rambut menjadi sulit untuk disisir. Hal ini dapat berujung pada rambut kusut yang mengakibatkan kerontokan. Disarankan untuk menggunakan minyak rambut tiga kali seminggu. Hasil yang terbaik dapat dilihat setelah beberapa kali penggunaan.

   

Perhatikan rambut dan kulit kepala tetap bersih

Ini adalah salah satu metode perawatan rambut paling penting. Mencuci rambut biasanya dilakukan setiap dua kali seminggu. Gunakan sampo herbal yang cocok untuk rambut dan bersihkan secara menyeluruh.

   

Perhatikan kondisi rambut

Untuk mengontrol kerontokan pada rambut, dapat menggunakan kondisioner rambut setelah keramas. Hindari penggunaan bahan kimia pada rambut. Cobalah untuk meracik sendiri ramuan herbal seperti teh atau cuka hijau untuk membilas rambut setelah keramas. Bahan-bahan tersebut dapat membuat rambut menjadi kuat dan tidak mudah rontok.

   

Batasi penggunaan produk hair styling

Produk hair styling ternyata tidak sepenuhnya merawat rambut. Sebaliknya, bahan kimia ini membuat rambut merusak kulit kepala dan rambut sehingga membuatnya menjadi kering dan kusam. Disarankan untuk mengurangi penggunaan produk tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement