Rabu 13 Jul 2016 17:05 WIB

Melirik Sensasi Bermalam di Atas Laut Labuan Bajo

Labuan Bajo
Foto: Sumber: mulpix/Adityah Kasim @adityahkasim
Labuan Bajo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda mengimpikan bermalam di tengah laut, ditemani pemandangan langit gelap bertabur bintang dan suara ombak memukul-mukul dinding kayu kapal? Jika iya, Anda mungkin perlu mengunjungi Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Tempat yang dikenal dengan kemolekan alamnya ini sudah banyak menyediakan jasa wisata laut yang menawarkan sensasi bermalam di atas laut. Anda juga bisa berkeliling pulau di perairan di Kabupaten Manggarai Barat tersebut sambil sesekali berenang dan menyelam.  

"Saya beberapa kali membawa tamu yang menginap di atas kapal," kata Abubakar kapten sekaligus pemilik kapal Putra Jakir yang melayani jasa wisata laut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Abubakar dan para nelayan di kampungnya, di kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku, sejak Labuan Bajau ramai dikunjungi wisatawan, ia pun menawarkan paket wisata berkeliling pulau-pulau di sekitar Labuan Bajau.

Abubakar bukan pemula dalam jasa wisata ini. Sebelumnya sudah banyak kapal-kapal pesiar besar dan perahu serupa dengan miliknya yang menawarkan wisata bahari melayari kawasan ini. Beberapa tujuan yang biasa dipilih pelancong adalah pulau Komodo dan pulau Rinca yang terkenal dengan pesona reptilia purba, Komodo.

Para wisatawan bisa berenang, snorkeling, menyelam di laut dengan keindahan terumbu karang serta pulau-pulau berpasir putih dan juga pulau dengan hamparan pasir koral berwarna merah muda yang dikenal dengan sebutan pink beach. Selain itu juga bisa jalan kaki mendaki bukit-bukit untuk melihat padang rumput, gua dan danau.

"Kalau beruntung di laut kita bisa melihat kawanan lumba-lumba, kura-kura sedang bermain di permukaan, dan untuk makan kita tinggal memancing ikan," kata Abubakar.

Ia menambahkan perahu kayu miliknya yang diberi nama Putra Jakir, seperti nama anak laki-lakinya, dilengkapi toilet dan juga matras untuk alas tidur. "Kalau wisatawan mau menginap saya juga siap memasak, bisa bakar ikan atau masak sup ikan kuah asam," ujarnya sambil tertawa.

Paket yang ditawarkannya separuh harga dibandingkan kapal pesiar yang memiliki fasilitas lebih lengkap berupa kabin untuk tidur, kamar mandi dan ruang makan. "Masing-masing punya selera, tamu saya juga banyak orang asing, mungkin merasa lebih pribadi karena hanya dipakai sendiri," kata Abubakar mengenai kapalnya yang mampu membawa lima orang wisatawan.

Sebaliknya, kapal pesiar sendiri menawarkan bermacam paket. Misalnya pelayaran dua malam tiga hari mengunjungi lima pulau dengan tarif Rp 3,2 juta rupiah. Itu sudah termasuk fasilitas menginap di atas kapal dan makan selama perjalanan.

Meskipun paket tersebut lebih banyak diminati turis asing, kini wisatawan lokal juga sudah mulai melirik petualangan di laut dan menjelajah pulau-pulau. "Saya sudah memesan perjalanan untuk awal September bersama empat orang teman," ujar Ciput Puriwianti, warga Jakarta.

Baginya, kawasan Indonesia timur menyajikan daya tarik alam dan budaya yang amat memesona dan bisa memberi kepuasan tersendiri. "Saya memang sedang jatuh cinta dengan keindahan alam Indonesia timur yang sungguh luar biasa dan berkomitmen untuk mulai mengeskplor satu demi satu," ujarnya. "Saya juga sudah tidak sabar menunggu bulan September untuk menjelajah lima pulau di sekitar Labuan Bajo," tambah Ciput penuh semangat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement