REPUBLIKA.CO.ID, SABANG -- Ribuan wisatawan domestik terus berdatangan memadati sejumlah lokasi wisata bahari yang berada di pulau paling ujung barat Indonesia Sabang Provinsi Aceh.
Suasana di Pelabuhan Balohan, Sabang, hingga Sabtu (9/7) kemarin menunjukkan para wisatawan terus berdatangan bahkan kapal cepat maupun kapal lambat terus lalu-lalang mengangkut lonjakan wisatawan di Pelabuhan Ulee-Lheu, Banda Aceh.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balohan, Sabang Abdurrani menyatakan, jadwal pelayaran selama libur Idulfitri 1437 Hijriah ditambah karena terjadi lonjakan kunjungan wisatawan yang meningkat.
"Pada hari Jumat (8/7) jumlah pelayaran dari Sabang-Banda Aceh kapal cepat dan kapal lambat 12 kali dan kalau dihitung pulang pergi keseluruhan 24 kali, padahal hari biasanya PP hanya 4 kali," kata Abdurrani di Pelabuhan Balohan, Sabang.
Ia menjelaskan, para wisatawan domestik itu mayoritas dari Sumatera, dan Pulau Jawa. Begitu kapal merapat, para wisatawan itu turun langsung menuju ke sejumlah objek wisata yakni Iboih, Gapang, dan Sumur Tiga serya lokasi-lokasi wisata lainnya.
"Wisatawan yang menggunakan kapal lambat dominan membawa kendaraan pribadi, tapi yang menggunakan jasa pelayaran kapal cepat sudah lebih dulu merental sepeda motor roda dua dan roda empat," ujarnya pula.
Kepala UPTD Balohan juga mengatakan, kunjungan wisatawan selama libur panjang Idulfitri ini meningkat drastis dari hari-hari biasanya, hal tersebut terlihat jelas dari setiap kapal masuk penumpangnya selalu penuh.
"Kapal dari Banda Aceh penuh penumpangnya, namun dari Sabang agak sepi, tadi saja KMP BRR menyeberang dari Sabang-Banda Aceh tidak sampai 50 orang penumpangnya," ujarnya.
Salah seorang wisatawan dari Brastagi, Sumatera Utara (Sumut) Gertep Evranna Ginting di Pelabuhan Balohan mengaku sudah sepekan di Pulau Weh.
"Saya bersama keluarga yang berjumlah 12 orang sudah satu minggu di sini, dan kami lebih banyak menghabiskan waktu melakukan aktivitas wisata diving dan snorkeling. Kami sangat puas," ujarnya pula.
Dia juga mengakui, berwisata ke pulau yang dikeliling Selat Malaka dan Samudra Hindia itu sudah menjadi tren di Sumut, bahkan setiap libur akhir pekan warga Sumut sering ke Sabang.
"Pesona bawah laut Sabang benar-benar indah, kami juga sudah melihat langsung situs sejarah, dan ikon inilah yang menjadi daya tarik wisatawan bekunjung ke Sabang," katanya pula.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa masyarakat Sabang juga terlihat ramah dan tidak sombong, hal ini memiliki nilai jual tinggi pada industri jasa pariwisata.
"Kondisi alamnya sangat bagus, namun yang saya rasakan di pelabuhan belum tertib dan ini perlu peran pemerintah agar pengelolaan pelabuhan lebih nyaman dan aman," ujarnya lagi.