Jumat 08 Jul 2016 06:30 WIB

Setahun Setelah Serangan, Pariwisata Tunisia Kembali Bangkit

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Toko suvenir di Tunisia
Foto: Malaymail
Toko suvenir di Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID,   Setelah satu tahun tragedi serangan di Tunisia, negara ini kembali mencoba memperbaiki pariwisatanya yang sempat memburuk. Kepariwisataan menyumbang delapan persen dari produk domestik Tunisia. Hal ini dilakukan dengan menyediakan ribuan pekerjaan dan menjadikan sumber utama mata uang asing.  

Tiga wisatawan terlihat sedang duduk-duduk di pantai, di mana tahun lalu pengunjung meletakkan bunga dan pesan di pasir untuk mengenang korban-korban yang meninggal pada 26 Juni 2015. "Kami berpikir akan membuka kembali hotel tahun depan," Kata Mehrez Saadi, manajer hotel seperti dilansir The Malay Mail Online.

    

"Untuk saat ini kami mulai dengan mengubah nama dari Imperial Marhaba menjadi Kantaoui Bay," Tambahnya.

Pendapatan tahun lalu sempat turun 35 persen dengan jumlah 5,5 juta wisatawan. Angka ini merupakan yang paling rendah dalam beberapa dekade. Ini terjadi setelah beberapa tur Eropa dan operator pelayaran menghentikan operasi demi keamanan para wisatawannya.

Pada 2014, Tunisia telah menarik sekitar 760 ribu wisatawan dari Prancis, 425 ribu orang Jerman dan 400 ribu warga Inggris berdasarkan data Euromonitor Internasional. Menteri Pariwisata, Salma Elloumi mendesak para pemimpin Eropa untuk mendukung Tunisia dengan mencabut peringatan tentang perjalanan ke negara di Afrika Utara ini.

Pihak berwenang Tunisia telah meningkatkan keamanan di lokasi wisata utama dan hotel untuk meyakinkan perusahaan pariwisata dan pemerintah asing bahwa wisatawan akan tetap aman. "Ada banyak polisi dan petugas bersenjata di daerah pariwisata, sehingga tampaknya sangat aman," kata salah seorang turis Rusia yang mengunjungi pasar lama di di ibukota.

Seorang penjual kerajinan di Sousse mengaku sangat berharap para wisatawan Eropa mulai datang kembali. Ia menduga bahwa turis dari Aljazair akan datang kesana setelah Ramadhan.

    

Serangan di Tunisia tersebut merupakan kejadian terburuk di Tunisia. Kejadian penembakan secara brutal ini terjadi di pantai Sousse, Tunisia. Penembakan ini mengakibatkan 37 orang tewas dan 36 lainnya terluka. Pembunuhan di resor Tunisia Sousse terjadi pada waktu yang sama dengan serangan bom di sebuah masjid Syiah di Kuwait dan serangan terhadap pabrik milik AS di Perancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement