Selasa 28 Jun 2016 11:01 WIB

Apa Yang Terjadi Jika Anak Terpapar Lagu Dewasa?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Anak bernyanyi
Foto: Youtube
Anak bernyanyi

REPUBLIKA.CO.ID, Minimnya lagu yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak-anak membuat banyak anak 'terpapar' lagu orang dewasa. Jika dibiarkan, paparan lagu yang tidak sesuai dengan usia ini dapat memberikan dampak negatif bagi anak.

Psikolog Tika Bisono mengatakan salah satu dampak dari paparan lagu orang dewasa akan mempengaruhi fantasi anak. Pasalnya, lagu orang dewasa itu membuat anak setidaknya menyanyikan lirik dewasa yang tidak sesuai dengan usia.

Di sisi lain, lagu orang dewasa yang terus-menerus didengarkan anak juga dapat mempengaruhi emosi sang anak. Pasalnya, di usia yang masih sangat hijau, sang anak 'dipaksa' untuk memahami pesan dari lagu tersebut.

"Anak SD sekarang kan nggak mau dengan lagu TK. Tapi ngga ada lagu spesifik (untuk anak-anak). Akhirnya nyanyi lagu dewasa. Ini yang kita perangi," ungkap Tika kepada Republika.co.id.

 

Salah satu cara Tika untuk memerangi kondisi tersebut ialah dengan mendorong para pencipta lagu untuk lebih produktif menciptakan lagu anak bergenre pop yang populer. Oleh karena itu, Tika mengatakan Ajang Cipta Lagu Anak (Acila) Indonesia yang kembali digelar.

Melalui ajang ini, Tika berharap akan lebih banyak lagi lagu anak yang diciptakan. Pasalnya, sejauh ini Tika melihat lagu anak-anak yang populer masih sangat minim ditemukan di tengah masyarakat.

"Lebih ke pop, seperti lagu Laskar Pelangi. Bukan ke lagu TK atau play group. Seperti lagu Disney yang pas untuk anak SD sampai SMP," tambah Tika.

Melalui ajang ini, Tika juga ingin agar lagu-lagu anak yang dihasilkan memberikan nilai pembelajaran. Oleh karena itu, dalam Acila Indonesia, ada enam tema lagu anak yang akan diusung. Keenam tema tersebut ialah perdamaian, saling menghargai, cinta dan kasih sayang, toleransi, tolong menolong dan persatuan.

Dengan total hadiah puluhan juta, Tika juga berharap akan semakin banyak pencipta lagu yang termotivasi untuk mengikuti kompetisi yang akan dibuka hingga 30 Juni mendatang ini. Dengan begitu, para pencipta lagu akan iktu berpartisipasi dalam 'mengembalikan' anak-anak kepada musik yang pesannya sesuai dengan usia dan tahap tumbuh kembang anak.

"Kami juga ingin rangsang teman-teman yang jago ngarang lagu, mencipta, produktif dong. Jangan diam saja karena ini untuk anak-anak lho," ujar Tika.

(baca: Ortu, Siapkan Ini Saat Mudik dengan Anak-Anak)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement