REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat Literasi, Agus M Irkham mengungkapkan beberapa kiat menghilangkan pengaruh buruk televisi dikaitkan dengan sekolah. Menurut dia, hal ini perlu diterapkan karena anak-anak tidak hidup di dalam rumah saja, tapi juga berinteraksi dengan teman-temannya.
Untuk menghilangkan pengaruh itu, Agus menerangkan, para orang tua siswa bisa berinisiatif membentuk forum silaturahmi. “Dan meminta pihak sekolah untuk menyelenggarakan pertemuan rutin,” kata Agus seperti dikutip laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id Sabtu (25/6). Salah satu tema pembahasannya bisa berkaitan tentang televisi dan kategori berbahayanya.
Selanjutnya, guru dapat mengaitkan tugas sekolah (PR) dengan acara televisi. Ia mencontohkan sepekan sekali siswa diminta menceritakan kembali acara yang ditonton dalam bentuk tulisan. Dari tulisan tersebut, guru bisa menjelaskan kaitannya dengan pelajaran. Karena itu, ia menegaskan, televisi pun mampu menjadi pilihan alternatif media pembelajaran. “Tapi jangan lupa, tugas tersebut harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan orang tua siswa,” kata dia.
Para orang tua siswa—melalui forum silaturahmi—secara periodik, perlu berhibah sejumlah buku ke sekolah. Buku-buku tersebut harus dibaca setiap pagi selama 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai. Para siswa juga diperbolehkan meminjam untuk dibaca di rumah. “Cara ini juga sekaligus menjadi solusi terbatasnya koleksi perpustakaan sekolah serta menciptakan alternatif kegiatan dan bahan obrolan saat di sekolah dan rumah,” jelas dia.