REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Berbagai usaha akomodasi di Kabupaten Sleman telah siap untuk melayani wisatawan yang akan menginap selama libur lebaran, mulai 2 hingga 10 juni mendatang. Termasuk desa wisata.
Sebagai alternatif akomodasi bagi wisatawan yang berkunjung ke Sleman, desa wisata juga layak dipertimbangkan sebagai tempat menginap.
"Mengingat saat ini, bermalam di desa wisata sudah mulai menjadi trend bagi sebagian wisatawan," tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, AA Ayu Laksmidewi, Kamis (23/6).
Pasalnya menginap di desa wisata akan memberikan sensasi tersendiri. Karena suasananya sangat berbeda dengan kamar hotel. Menginap atau live-in di desa wisata layaknya tinggal di keluarga sendiri dengan suasana alami pedesaan dan dengan keakraban pemilik rumah. Wisatawan juga dapat melakukan aktivitas tradisional bersama dengan warga setempat.
Menurut Ayu, desa wisata sendiri sangat cocok untuk tamu-tamu keluarga. Sekarang beberapa desa wisata di Sleman sudah siap untuk menerima wisatawan. Khususnya dari kalangan tamu-tamu keluarga dengan kapasitas 186 kamar dan daya tampung 381 Orang.
Di antara desa wisata yang siap menerima tamu adalah Desa Wisata Tanjung 26 kamar dengan kapasitas 60 orang, Desa Wisata Sidoakur 12 kamar kapasitas 25 orang, Desa Wisata Brayut 10 kamar kapasitas 20 orang, Desa Wisata Grogol 5 kamar kapasitas 10 orang, Desa Wisata Brajan 8 kamar kapasitas 16 orang, Desa Wisata Pulesari 50 kamar kapasitas 100 orang, Desa Wisata Pentingsari 75 kamar kapasitas 150 orang.
"Setidaknya pada H+2 Idul Fitri, beberapa desa wisata di Sleman sudah dapat menerima wisatawan menginap ataupun sekedar untuk melakukan pertemuan-pertemuan, sepertinya acara syawalam keluarga atau trah atau pertemuan komunitas," kata Ayu.
Selain itu di Sleman terdapat 6.600-an kamar dari berbagai jenis hotel. Ayu mengemukakan, terdapat 36 hotel berbintang dengan kapasitas 3.086 kamar, dan 147 hotel tidak berbintang dengan 2.272 kamar. Ada juga 256 pondok wisata dengan kapasitas 1.329 kamar yang tersebar di seluruh wilayah Sleman.
"Saat libur lebaran tahun-tahun sebelumnya, tingkat hunian sebagian besar hotel-hotel di Sleman naik mencapai 100 persen. Bahkan banyak yang sudah dipesan jauh sebelum hari H," kata Ayu. Ia berharap, libur lebaran tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Bahkan bisa lebih meningkat.