REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer mengatakan, ITDC melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Woori Investment & Development Property Co, perusahaan asal Korea untuk mengembangkan pariwisata Mandalika di Lombok.
"Kerjasama ini menunjukkan tingginya minat investor dari luar negeri membangun hotel dan resor di kawasan ekonomi khusus pariwisata Mandalika, Lombok yang kami kelola. Pengembangan kawasan Mandalika akan terus kami lakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan perseroan," katanya, Rabu (22/6).
Kerjasama ini dilakukan dengan pengembangan dua lot seluas 10 hektar di Mandalika untuk pembangunan hotel. Kedua perusahaan menyetujui bahwa pembangunan harus dilakukan dalam jangka waktu satu tahun setelah penandatanganan nota kesepahaman.
Woori Investment & Development Property Co, terang dia, perusahaan pengembang properti asal Korea yang telah beroperasi secara global. Mereka membangun Shihanoukville Hotel Resort di Kamboja dan Yantai Comprehensive Development di Cina. Di Korea, Woori Investment membangun komplek komersial terpadu Dream City di dua distrik utama Naegok dan Wirye.
Selain dengan Woori, ujar Abdulbar, ITDC telah menandatangani kerjasama pemanfaatan lahan Mandalika dengan EBD Bauer yang akan membangun hotel Marriott atau Radison dan fasilitas air bersih dari air laut. ITDC juga telah menandatangani kerjasama pemanfaatan lahan dengan Lees International yang akan membangun hotel Royal Tulip.
"Kami optimistis dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah pengembangan kawasan wisata Mandalikan akan berjalan sesuai dengan rencana. Destinasi pariwisata unggulan ini diharapkan juga mampu memberikan multiplier effect yang signifikan dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Abdulbar.