REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen HokBen menjamin kehalalan semua menu yang disajikan di gerainya. Restoran makanan cepat saji bergaya Jepang itu juga melakukan sosialisasi sertifikasi halal yang sudah dikantonginya sejak delapan tahun lalu.
"HokBen pertama kali mendapatkan sertifikat halal pada September 2008 yang sudah diperpanjang selama empat kali hingga saat ini," ungkap Communications Division Head PT Eka Bogainti (HokBen) Kartina Mangisi pada acara peluncuran HokBen Bento Ramadan dan Sosialisasi Sertifikasi Halal di HokBen Plaza Festival, Jakarta, Kamis (9/6).
Kartina mengatakan, sertifikat yang kali terakhir diperbarui pada September 2015 itu berlaku hingga 2017. Selain sertifikat halal, LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia) juga mengklasifikasikan Sistem Jaminan Halal (SJH) HokBen dalam kategori A atau sangat baik.
Kartina mengataka hal tersebut merupakan bukti komitmen HokBen menghadirkan menu yang lezat, bergizi, dan halal. Apalagi, mayoritas konsumen HokBen di Indonesia berasal dari komunitas Muslim.
Ia menginformasikan, HokBen pusat memiliki tim halal yang terdiri atas empat orang staf. Mereka bertugas melakukan sosialisasi ke 150 store HokBen yang tersebar di seluruh Jawa dan Bali. Mereka juga menggelar review internal guna memastikan semuanya sesuai dengan prosedur standar halal yang ada.
Selain memasok daging impor dari vendor yang sudah diaudit halal, upaya HokBen juga termasuk melakukan penyesuaian menu, bahan baku, bumbu, pewarna, dan memenuhi seluruh persyaratan lain. Kartina mengatakan, semua itu dijaga dengan solid sehingga HokBen selalu lolos dalam setiap audit dua tahunan yang dilakukan LPPOM MUI.
"Produk kami sejak awal sudah halal namun adanya sertifikasi halal sangat penting agar konsumen Muslim lebih tenang dan nyaman saat makan di gerai kami," ucap Kartina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
