Selasa 07 Jun 2016 03:50 WIB

Kiat Mengasuh Anak di Zaman Digital

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tolak ukur anak yang nyaman dengan orangtuanya adalah adanya perasaan rindu saat berjauhan.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Tolak ukur anak yang nyaman dengan orangtuanya adalah adanya perasaan rindu saat berjauhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog dan Pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman mengungkapkan, tujuh cara mengasuh anak di era atau zaman digital. Cara ini bisa dipraktikkan agar hubungan antara orang tua dan anak tetap terjaga.

Seperti dikutip dari laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, Selasa (7/6), orang tua harus bertanggung jawa penuh terhadap anak. ”Saat anak dititipkan oleh Allah, maka saat itulah orang tua harus bertanggung jawab terhadap jiwa, tubuh, pikiran, keimanan dan kesejahteraan anak secara utuh,” kata Elly.

Kedekatan antara orang tua dan anak juga perlu dikuatkan. Kedekatan ini bukan hanya berarti melekat dari kulit ke kulit tapi dari jiwa ke jiwa. Dengan kata lain, bukan sekedar memeluk anak secara fisik, melainkan dekat secara emosional.

Dari riset yang pernah dilakukan oleh Elly, banyak pasangan muda yang tidak merumuskan tujuan pengasuhan untuk anak-anak. Hal ini membuat mereka tak punya arah saat mengasuh anaknya. Karena itu, dia menyarankan, orang tua mulai merumuskan tujuan pengasuhan sejak anak dilahirkan.

Selanjutnya, Elly berpendapat, orang tua harus belajar berbicara baik-baik dengan anak. Hal ini berarti berbicara dengan benar, tidak boleh berbohong dan tidak boleh tergesa-gesa.

”Menyalahkan, memerintah, mencap, membanding-bandingkan itu akan menimbulkan kantong jiwa anak menjadi kempot. Dia merasa tidak berharga, otak tidak berkembang, tidak terbiasa memilih dan tidak bisa mengambil keputusan,” jelas dia.

Hal terpenting berikutnya, yakni mengajarkan agama pada anak.  Menurut dia, ini merupakan kewajiban setiap orang tua terhadap anak yang perlu ditanam sejak usia dini.

Elly juga mengutarakan, orang tua pun harus mempersiapkan anak saat masuk pubertas. Sebab, selama ini kebanyakan orang tua malu membicarakan masalah seks dengan anak. Bahkan, dia melanjutkan, orang tua cenderung menghindarinya. Menurut dia, pembicaraan seperti itu justru perlu dimulai sejak dini dengan bahasa yang sesuai dan tepat.

Untuk menghadapi era digital, orang tua juga perlu memberikan pemahaman ihwal penggunaan gawai. Bahkan, orang tua lebih baik membatasi akses internet anak. Tujuannya, agar bisa mencegah mereka melihat situs yang tidak diinginkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement