REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis makanan menjadi salah satu bisnis yang banyak digemari oleh orang-orang saat ini. Selain dengan alasan penyaluran hobi, bisnis ini juga dapat meraup keuntungan yang cukup besar di hari-hari tertentu seperti saat Idul Fitri.
Setiap pembisnis makanan memiliki cerita masing-masing tentang bagaimana bisnisnya dapat terbentuk dan suka dukanya. Adinda Zuleika (24) pemilik bisnis Cake & Pastry D Patisserie pun demikian.
Saat hadir di acara 'Story on A Plate, Selasa (31/5) lalu, Adinda pun mengisahkan bahwa dia memulai untuk mengembangkan hobinya ini ketika duduk di bangku perkuliahan jurusan perhotelan. Saat itu ia memulai umembuat beberapa kue dan menitipkan ke toko kue saudaranya.
Setelah beberapa lama ia memutuskan untuk membuka bisnis sendiri secara daring. Ia mengatakan sudah banyak orang yang memesan kue di tempatnya dan ada beberapa pembeli yang rutin membeli kue hasil buatannya tersebut.
Saat ini sudah beberapa jenis kue yang ia tawarkan melalui akun Instagram-nya @dpatisserie. Misalnya strawberry shortcake, cookies and cream cake, mini choux, quiche dan beberapa jenis cupcake dan lainnya.
Berbagai tantangan ia hadapi dalam menjalankan bisnis yang tengah melejit saat ini. Salah satunya ketika banyak toko kue yang sudah lebih lama dikenal oleh masyarakat. Adinda menggunakan sosial media sebagai media promosi sekaligus untuk melakukan pemesanan agar lebih praktis.
"Dengan mengambil gambar dari hidangan yang terlihat lezat dan menarik sangat penting bagi saya untuk mempromosikan bisnis melalui sosial media, dan pada akhirnya mampu meningkatkan performa bisnis saya," ujar Adinda.
Selain membagikan kisah sukses dari bisnis kuenya, Adinda juga mempraktikkan sebuah demo pembuatan kue saat dijumpai di Kaffeine kemarin. Ia mempraktikkan bagaimana membuat hiasan dari sebuah banoffe cake yang menggunakan bahan dasar susu dari Fonterra Foodservices.