Rabu 01 Jun 2016 11:56 WIB

Wisatwan Lebih Banyak Kunjungi Museum Alam Merapi

Pengunjung mengamati koleksi perkakas rumah tangga yang terkena erupsi Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Foto: Antara
Pengunjung mengamati koleksi perkakas rumah tangga yang terkena erupsi Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wisatawan lebih banyak mengunjungi museum-museum tentang erupsi Gunung Merapi yang dibangun masyarakat di Cangkringan, Kabupaten Sleman dibandingkan museum yang ada di Yogyakarta. Kepala Seksi Promosi dan Inovasi Bidang Permuseuman, Dinas Kebudayaan DIY Budi Husada, mengatakan museum-museum alam di lereng Gunung Merapi lebih ramai pengunjung karena ada faktor lain. "Ada faktor lain berupa wisata 'volcano tour Merapi' dengan jeep maupun motor trail yang mendukungnya," kata Budi Husada, Rabu (1/6).

Menurut dia, museum-museum alam di lereng Merapi tersebut lebih banyak dikunjungi wisatawan dibandingkan beberapa museum yang ada di Yogyakarta. Seperti Museum Wayang Kekayon, yang kunjungannya masih sedikit. "Pengunjung museum alam lereng Merapi memang lebih ramai karena mereka merupakan wisatawan 'lava tour Merapi' yang sudah satu paket," katanya.

Ia mengatakan, berdirinya museum-museum tersebut, cukup diapresiasi. Namun demikian pemerintah tidak bisa menyentuhnya karena terkendala aturan yang ada. "Museum-museum alam di Merapi itu berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi. Pemerintah tidak bisa menyentuhnya, seperti memberikan dana hibah," katanya.

Budi mengatakan, meski demikian museum-museum di lereng Merapi tersebut tetap memiliki kesempatan ikut dalam suatu pemeran museum tahunan. "Hanya dalam pameran museum tetap dilakukan seleksi peserta, tergantung nanti apakah museum-museum alam tersebut lolos apa tidak. Tahun sebelumnya ada yang kami ikutkan," katanya.

Ia mengatakan, museum alam di lereng Merapi tersebut sebenarnya belum bisa disebut dengan museum. Namun, hanya berupa memorabilia. "Karena pendirian museum itu ada standarnya. Seperti harus ada bangunan, ruang pamer, ruang dukung, kelembagaan, SDM dan visi misinya," katanya.

Di museum alam lereng Merapi tersebut, saat ini ada sekitar tiga unit yang berdiri seperti Museum Sisa Hartaku dan Museum Omahku di Kepuharjo Cangkringan dan Museum Dukumenter Kebencanaan di Dusun Srodokan, Wukirsari, Cangkringan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement