REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Klappertaart adalah kue khas Manado, Sulawesi Utara, yang berbahan dasar tepung terigu, telur, dan susu. Rasanya yang manis membuat klappertaart cocok dijadikan makanan penutup hidangan.
Penganan yang banyak dicari sejak jaman penjajahan Belanda ini juga ternyata bisa dikreasikan dengan kurma. Assistant Chef Executive of Sea Grain Restaurant, Ahmad Nurseha, menuturkan, klappertaart kurma menjadi menu spesial yang bisa dicoba ibu-ibu di rumah sebagai menu pilihan berbuka puasa.
“Kadang kita bosan memakan kurma secara langsung. Padahal ibu-ibu bisa berkreasi sepuasnya dengan bahan dasar kurma, seperti klappertaart ini,” jelas pria yang akrab disapa Chef Seh ini saat ditemui di Double Tree by Hilton Hotel, Jakarta, Rabu (31/5).
Tertarik meraciknya sendiri? Menu ini mungkin bisa jadi salah satu hidangan berbuka puasa nanti.
Bahan:
250 gr kelapa muda parut
70 gr tepung maizena
9 butir telur (diambil kuningnya)
750 ml susu cair
250 ml santan
250 ml gula
150 gr mentega
75 gr tepung terigu
5 gr vanilla essence
5 gr bubuk kayu manis
30 gr kurma
Cara membuat:
1. Panaskan susu cair, santan, gula, dan mentega di atas wajan dengan api sedang.
2. Di wadah terpisah, campur kuning telur, tepung maizena, tepung terigu, dan bubuk kayu manis. Aduk hingga rata.
3. Setelah rata, campurkan adonan tersebut ke dalam wajan, lalu aduk kembali.
4. Masukan kurma, kelapa muda parut, dan vanilla essence. Aduk hingga benar-benar rata.
5. Matikan api dan tuangkan adonan ke dalam mangkuk saji.
6. Adonan siap di panggang dengan teknik au’bain marie, atau waterbath, di dalam suhu oven 180 derajat celcius dalam kurun waktu 10-15 menit.
7. Klappertaart yang sudah matang atasnya bisa dihiasi taburan kismis dan kacang almond