REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Kolaborasi pagelaran Wayang Ajen Kolosan Ki Wawan Ajen dengan Wayang Kulit Dermayon Ki Dalang H. Rusdi menutup gelaran Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan 2016 akhir pekan kemarin. Acara puncak tersebut sukses menyedot ribuan wisatawan, mulai dari santri, masyarakat Majalengka dan lainnya.
Festival Pesona Wisata Religi Al-Mizan 2016 berlangsung selama dua hari pada (27-28/5) di Pondok Pesantren Al-Mizan. Beragam acara dihadirkan mulai dari pameran kebudayaan seperti karnaval seni budaya dan ritual bakar tanah.
Berbagai komunitas juga hadir memamerkan potensi yang dimiliki. Mulai dari komunitas sepeda, perajin khas Majalengka juga batik Majalengka.
Pada hari kedua, acara berlangsung hingga dini hari. Adalah kolaborasi pertunjukan wayang yang dimulai Wayang Ajen kolosan Dalang kondang Ki Wawan Ajen. Dalam pertunjukan selama 2,5 jam itu, Wayang Ajen menyoroti maraknya kekerasan seksual yang terjadi baik terhadap anak-anak, wanita dan lainnya.
Diperlukan penguatan diri melalui pendekatan agama, pendidikan serta keluarga. Tema tersebut dimunculkan dengan lugas dan penuh humor melalui tiap tokoh yang dihadirkan.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, kegiatan yang didukung Kementerian Pariwisata ini dimaksudkan untuk mem-branding Pesona Indonesia disamping tentunya menangkap atraksi di Majalengka dan sekitarnya.
"Juga dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, mengangkat kearifan lokal terutama yang bersifat religi. Kita melihat portofolio wisata sejarah dan religi sangat kuat kaitanya," ujar Esthy dalam sambutanya.
Kegiatan ini sekaligus memperkuat posisi wisata halal yang tengah menjadi salah satu kekuatan pariwisata dunia.
"Kita bisa sekaligus mendorong alternatif wisata halal di sini. Tidak hanya untuk muslim, tapi juga non muslim bisa menikmati wisata halal," kata dia.
Karena dalam wisata religi juga terkait wisata alam dan budaya. "Semua itu bisa dinikmati oleh siapapun," kata Esthy.