REPUBLIKA.CO.ID, Bulan Ramadhan tak lama lagi akan tiba, kemudian disusul dengan musim mudik dan libur lebaran. Banyaknya aktivitas dan pergerakan masyarakat akan dimanfaatkan Kementerian Pariwisata untuk melakukan branding dan promosi pariwisata.
Seperti apa?
Kasubbid Wisata Sejarah dan Religi Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan mengatakan telah menyiapkan sejumlah konsep wisata Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan banyaknya kegiatan yang dilakukan masyarakat, khususnya umat Muslim selama Ramadhan.
"Termasuk di dalamnya adalah wisata religi," kata dia, Sabtu (28/5).
Salah satunya kegiatan yang akan berlangsung di Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, Jawa Barat. Setiap harinya ribuan umat Islam akan hadir dan melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari shalat berjamaah serta kajian-kajian yang setiap harinya membahas tema berbeda.
"Jadi bisa dihitung berapa jumlah orang yang ada di sana," kata pria yang juga dikenal sebagai seniman "Wawan Ajen".
Tidak hanya itu, pameran kuliner takjil Ramadhan di sore hari akan menjadi kemasan yang baik dalam menciptakan wisata religi Ramadhan.
"Pameran kreatif baju jelang Ramadhan, ceramah juga jadi peluang da'i beraksi. Belum seniman berkreatif yang Islami, nyanyian Islami, tari sufi, wayang religi, wayang ritus dan masih banyak lagi," kata dia.
Tak hanya di Pusdai Bandung, Kemenpar juga melihat peluang yang sama di berbagai masjid besar tanah air. Seperti Masjid Istiqlal, Masjib Raya Baiturrahman Banda Aceh, dan lainnya.
"Begitu juga pesona spiritual budaya Wali Songo, melihat perjalanan penyebaran Islam di Jawa. Itu menjadi hal yang menarik," katanya.
Saat perjalanan mudik, dikatakan Wawan juga sebagai peluang besar. Branding dan sosialisasi Pesona Indonesia dapat dilakukan di berbagai titik strategis seperti tempat peristirahatan (rest area) di sepanjang jalur mudik.
"Pas libur lebaran, destinasi di daerah-daerah akan diserbu. Ini akan jadi satu rentetan peluang besar," katanya.
Wawan mengatakan pihaknya masih melakukan persiapan sekaligus melihat berbagai peluang tersebut untuk bisa direalisasikan.