REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak tempat indah di seluruh dunia, namun bukan itu satu-satunya alasan yang menarik wisatawan berbondong-bondong datang berkunjung. Ungkapan ini diucapkan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli saat memberi sambutan pada acara 'Malam Budaya Menyongsong Badan Otorita Danau Toba' di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (25/5) malam.
Rizal mengungkapkan, ada satu 'magnet' yang bisa ditawarkan ke wisatawan mancanegara agar mau berkunjung ke Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut). Magnet tersebut ialah cerita sejarah Danau Toba itu sendiri. "Kekuatan Danau Toba itu ada pada sejarahnya," katanya Rizal.
Ia menceritakan, Danau Toba memiliki cerita yang menarik saat terjadi ledakan pada 75 ribu tahun silam. Ledakan gunung terjadi saat itu, ia mengatakan jauh lebih dasyat dibanding Gunung Krakatau maupun Pompei di Italia.
Ledakan yang terjadi di Danau Toba, diklaim membuat perubahan cuaca hingga punahnya binatang besar seperti dinosaurus. Rizal mencontohkan bangunan Koloseum di Roma, Italia, yang menurutnya sekadar gedung tua. Namun, sejarah kuat yang melekat pada Koleseum tersebut justru yang menarik minat wisatawan yang seolah-olah membayangkan bagaimana hidup pada kerajaan Romawi.
Hal ini yang ingin diaplikasikan pada Danau Toba. Ia berencana membangun gedung theatre empat dimensi dengan durasi 20 menit yang mengajak wisatawan seolah-olah sedang berada pada 75 ribu tahun silam saat ledakan terjadi.
"Saat es jatuh terasa kena semburan, terasa bau asap, akan ada suasana dramatik seolah-olah berada pada 75 ribu tahun lalu. Baru setelah itu mereka liburan, menikmati musik," ucapnya.
Ia menilai, dongeng tersebut akan menarik wisatawan untuk datang ke Danau Toba untuk melihat bukti kejadian sejarah dan menikmati keindahan Danau Toba.