REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga kelestarian makanan tradisional di tengah gempuran makanan asing sangat penting untuk dilakukan.
Tidak hanya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya, menjaga eksistensi kuliner tradisional serta menempatkannya sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner asing, akan memberi dampak yang luas bagi masyarakat.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tradisional dan membelinya langsung dari penjual di pasar-pasar tradisional.
Hal inilah yang coba dilakukan dalam kampanye "Jajanan Manis Bersama Gulaku". Menggandeng komunitas perempuan khususnya ibu-ibu, sebagai agen penggerak pelestari kuliner Nusantara, kampanye akan berlangsung di sejumlah pasar tradisional di Jabodetabek selama Mei hingga Agustus.
Kampanye akan diisi dengan demo masak jajanan khas tradisional, kompetisi memasak antarkomunitas ibu-ibu, dan kampanye untuk membeli produk lokal berkualitas.
"Ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk ikut ambil bagian dalam melestarikan warisan kuliner asli Indonesia agar tidak pudar diterjang serbuan makanan internasional," ujar Fiter Cahyono, Communication Officer Gulaku, dikutip dari siaran pers, Senin (23/5).
Sejumlah makanan yang akan dipromosikan antara lain kue mata kebo, amparan tatak, kue sikaporo, putri kandisi, kue awuk-awuk, kue lumpang, lapek bugis, dan lain-lain.
“Masyarakat harus digelorakan untuk mengonsumsi jajanan milik sendiri, di tengah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), kuliner warisan leluhur dapat bersaing dengan makanan asing lainnya. Jajanan tradisional tidak sekadar nikmat dan mengenyangkan, namun mengandung filosofi adiluhung,” tutur Fiter.
Kaum perempuan, khususnya ibu-ibu, dinilai memiliki peran penting sebagai agen penggerak pelestari kuliner Nusantara untuk lebih memperkenalkan jajanan khas Indonesia kepada keluarga. Selain itu, memilih bahan pangan yang berkualitas dan alami akan menghasilkan kue bercita-rasa sempurna, aman dikonsumsi, dan penampilannya pun cantik sehingga menggugah selera.
"Target utama program ini adalah seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya ibu-ibu karena merupakan influencers paling efektif dalam keluarga dan masyarakat sekitar," ujar Fiter.