REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Kota Ambon, Maluku, menggelar Festival Jejak Pattimura, 13 -14 Mei 2016.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Ambon Henry Sopacua di Ambon, Jumat, menyatakan Festival Jejak Pattimura merupakan inspirasi untuk menghidupkan perjuangan pahlawan asal Maluku tersebut.
"Ide awal kami adalah bagaimana generasi muda Ambon bukan hanya mengenang jasa dan perjuangan Pattimura, tetapi bagaimana semangat perjuangannya diimplementasi melalui tindakan nyata," katanya.
Ia mengatakan, festival ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata, sebagai upaya meningkatkan kreatifitas anak muda Ambon.
Berbagai lomba digelar di festival jejak Pattimura yakni lomba bertutur cerita rakyat, musikalisasi dan cipta puisi dan kompetisi foto jejak pattimura di kota Ambon.
"Kegiatan ini mendapat perhatian dari masyarakat kota Ambon, untuk lomba foto panitia menerima sebanyak 99 karya foto yang diseleksi menjadi 200 nominasi, dan akan dipajang di sejumlah lokasi strategis di Ambon.
Selain itu untuk lomba bertutur cerita rakyat diikuti 12 peserta dari tingkat SMP, musikalisasi puisi 12 grup, dan cipta puisi sebanyak 25 karya.
"Festival ini juga pertama kali digelar di Ambon, diharapkan tahun depan jumlah peserta mengalami peningkatan," ujar Henry.
Menurut dia, pihaknya kedepan membuka kesempatan bagi para musisi untuk menciptakan lagu perjuangan Pattimura.
"Kami juga berupaya menghimpun sebanyak mungkin penulis puisi dan penyair di dalam dan luar Maluku, agar karya mereka dapat disiapkan untuk tahun 2017," katanya.
Henry menambahkan, puncak kegiatan festival jejak Pattimura dilakukan 14 Mei 2016 menampilkan kolaborasi etnik tarian dan alat musik terompet, totobuang, hadrat, serta atraksi flash mob.
"Atraksi seni etnik dan kontemporer akan didukung 720 orang pemain musik dan penari dan akan dilaksanakan di kawasan titik nol kilometer kota Ambon, " tandasnya.