Rabu 11 May 2016 02:17 WIB

Solok Selatan Bertekad Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

Solok Selatan (ilustrasi)
Foto: Antara
Solok Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAR -- Sektor pariwisata Sumatra Barat kian menggeliat. Setelah popularitas kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan melejit, kini Solok Selatan dan Solok berkomitmen membenahi destinasi wisata di daerah itu. Potensinya dinilai sangat besar, namun selama ini minim ekspos dan kurang dipasarkan para travel agent.

“Solok Selatan dan Solok punya banyak tempat yang eksotis, perpaduan antara keindahan alam dan bangunan, wisata kuliner yang mendunia, budaya dan adat istiadat yang unik serta penuh warna juga wisata sejarah. Satu tempat dengan perpaduan sempurna antara wisata alam, budaya, sejarah dan tentu saja kuliner,” ujar Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (10/5).

Menurut Muzni, Solok Selatan yang berada di gugusan Bukit Barisan itu memiliki alam yang masih perawan. Ada Istana Raja Alam Surambi Sungai Pagu yang bisa dinikmati. Belum lagi eksotisme Perkampungan Seribu Rumah Gadang, kawasan yang dipenuhi deretan rumah gadang yang gonjongnya bervariasi menembus cakrawala. Belum lagi kesegaran alami di perkebunan teh yang berada di kaki Gunung Kerinci.

Pesona alamnya , kata dia, makin terasa komplet lantaran kawasan ini juga dibalut sejumlah air terjun berpanorama keren. Ada air terjun Tansi Ampek, air terjun Timbuln serta Air Malanca yang bisa dinikmati wisatawan. Belum lagi, eksotisme Danau Bontak di kaki Gunung Kerinci, Air Panas Sapan, goa di beberapa tempat serta arena arung jeram di Sungai Batang Sangir dan Sungai Batang Bangko.

“Karenanya akhir pekan lalu saya mengajak Bupati Solok, Gusmal, serta para pegiat pariwisata dan pengurus DPD Asosiasi Agen Tur dan Travel Indonesia (ASITA) Sumatera Barat untuk mengunjungi Solok Selatan. Kami ingin mengangkat potensi wisata Solok Selatan hingga menuju level dunia,” tegas Muzni.

Ketua DPD ASITA Sumbar, Arlan Dikusnata, mengaku sangat kagum dengan panorama alam dan kekayaan adat istiadat di daerah yang berbatasan dengan Kerinci, Jambi itu.Ia menilai potensi itu sangat layak untuk dijual.

“Travel agen ingin mengetahui apa saja objek wisata di Solok Selatan yang sudah layak dipasarkan dan siapa target wisatawannya. Jika belum siap, bagaimana upaya bersama untuk membenahinya? Ternyata objek wisata di sini banyak yang bagus-bagus dan menarik untuk dikemas jadi paket wisata,” ujar Arlan.

Dari catatannya setelah menyusuri sejumlah objek wisata, terungkap beberapa hal yang perlu dibenahi. Misalnya kawasan Seribu Rumah Gadang. Kawasan ini dinilai sudah layak untuk dipasarkan ke wisatawan. Namun, toilet dan kebersihan harus dibenahi. “Wisata minat khusus di Solok Selatan sudah layak dijual dengan ikon utama Seribu Rumah Gadang. Tapi, toilet harus dibenahi. Baru ada satu toilet duduk yang tersedia. Ini harus segera dibenahi bila ingin serius menggarap wisatanya,” paparnya.

Soal pengembangan wisata, Solok juga tak mau ketinggalan. Senin (9/5), digelar pertemuan pegiat wisata di Alahanpanjang yang dihadiri Bupati Solok, Gusmal dan mantan menteri PPN/ Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Kegiatan ini dimotori pegiat wisata Solok, Donni Mardan. Para peserta akan dibawa mengunjungi objek wisata eksotis seperti Danau Kembar dan Bukit Cambai Danau Talang.

Menpar Arief Yahya mengingatkan agar 3A --Atraksi, Akses dan Amenitas--- nya diperhatikan betul. Rumus dasar pengembangan destinasi itu harus menjadi standar di semua kawasan yang ingin dikembangkan sektor pariwisatanya. Problem klasik seperti toilet dan kebersihan juga harus dicermati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement