REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Kapal pesiar Amerika Serikat (AS) Adonia untuk pertama kalinya dalam hampir setengah abad melakukan perjalanan ke Kuba dan berlabuh di Havana, Senin (2/5) malam. Ini menandai tonggak baru dalam pemulihan hubungan antara AS dan Kuba yang bermusuhan sejak perang dingin.
Kerumunan penonton melambaikan bendera Kuba dan AS dan diabadikan dengan ponsel mereka saat kapal Adonia berlayar dan berlabuh di Havana. Kapal tersebut berangkat pada Ahad (1/5) dari Miami yang merupakan jantung diaspora Kuba di AS.
Kapal Adonia mengangkut 700 penumpang. Beberapa dari mereka adalah warga AS-Kuba kembali ke pulau negara komunis itu untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Yaney Cajigal (32 tahun) hampir tidak bisa menahan kegembiraannya saat ia menunggu keponakannya untuk turun.
"Ini luar biasa bagi saya, ini sangat menarik. Kami menyambut mereka dengan bendera Kuba dan AS sehingga semuanya akan ada persatuan, perdamaian, dan ketenangan," katanya dilansir AFP Selasa (3/5).
Manajemen kapal Adonia mengatakan, pelayaran ini adalah yang pertama kalinya. Kapal berlayar dua kali sebulan dengan tujuan mempromosikan pertukaran budaya antara kedua negara. Ini menyusul memanasnya hubungan kedua negara yang dimulai pada Desember 2014 dan menyebabkan pemulihan hubungan diplomatik tahun lalu.
Aspek pertukaran budaya menjadi kunci, karena pariwisata biasa ke Kuba masih dilarang di bawah embargo perdagangan AS yang tetap berlaku meskipun mencairnya hubungan diplomatik. Untuk saat ini, warga AS dapat melakukan perjalanan ke Kuba hanya untuk budaya, akademik, terkait olahraga atau acara keagamaan.
Karnaval kapal pesiar Adonia menjadi perusahaan pelayaran pertama yang memenangkan izin dari kedua pemerintah untuk menawarkan perjalanan, yang berakhir setelah Revolusi 1959. Adonia telah menjadwalkan kegiatan budaya di Havana, Cienfuegos, dan Santiago de Cuba. Termasuk pertemuan dengan seniman, musisi, pemilik usaha, serta kelas tari dan tur.
Kapal pesiar ini menawarkan kesempatan yang benar-benar bersejarah bagi perjalanan ke Kuba. "Kesempatan untuk membantu membangun jembatan baru budaya yang kaya dan bersemangat sampai sekarang, sebagian besar wisatawan AS hanya melihatnya di dalam foto," tulis halaman web kapal pesiar ini.
Ketidakpastian apakah pelayaran akan berlangsung menjadi jelas pekan lalu, ketika pemerintah Presiden Kuba Raul Castro mencabut pembatasan untuk kunjungan pelayaran laut dari Kuba ke dan dari AS. Kemudian membuka pintu bagi warga Kuba-Amerika yang lahir di pulau itu untuk naik kapal.
Salah satu penumpang kelahiran Kuba adalah Isabel Buznego (61 tahun) yang meninggalkan Kuba ketika ia berusia lima tahun dan kembali untuk pertama kalinya. "Ayah saya ingin datang karena dia tidak pernah bisa datang, kemudian dia meninggal," katanya.
Penumpang lain, Regina Patterson, 58, dari Delaware, mengatakan ia ingin ikut dalam pelayaran karena hal itu bersejarah. Biaya tiket pada pelayaran berkisar dari 1.800 dolar AS menjadi 7.000 dolar AS per orang. Sementara untuk penerbangan reguler dari Amerika Serikat ke Kuba, diharapkan bisa terwujud mulai akhir tahun ini.