REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam strategi diterapkan Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan potensi wisata Indonesia di pasar Eropa. Kali ini, kementerian yang dipimpin Arief Yahya itu menggelar program Famtrip dengan memboyong awak sejumlah media terkemuka asal Prancis ke Bandung dan Bali. Program Fatrip itu dihelat pada 29 April sampai 2 Mei.
”Tentu ini tujuannya adalah untuk lebih banyak menjaring kunjungan wisatawan dari negara Prancis ke Indonesia. Prancis adalah pasar prioritas ke 11 dengan kunjungan wisatawannya ke Indonesia tahun lalu mencapai 230 ribu orang,” ujar Asisten Deputi Pengembangan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika, Nia Niscaya dalam keterangan tertulisnya, Ahad (1/5).
Tamu pariwisata itu tiba di Bandung pada Jumat (29/4), didampingi Eka Moncarre, country manager Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) serta Hermeline Esther Polhaupessy dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris. Eka mengatakan, Famtrip ini diikuti oleh 16 wartawan dan blogger. Pemililhan medianya, imbuh Eka, dilakukan oleh Kedubes RI di Paris. ”Dan ini semua merupakan dukungan atas promosi wisata yang telah dilakukan oleh Kementrian Pariwisata di Mall dan Gedung kesenian ternama di Paris untuk pasar wisatawan di Prancis,“ kata Eka.
Daftar media dari Perancis itu masing-masing adalah Barraud Yves, seorang video maker, Noyer Oliver mewakili Best Globe, Buchi Frank dari Derniers d’Alsace, Delaloye Martine mewakili Voyager Pratique Magazine, Dreyfus Evelyne dari Radio JFM Pour Les Femmes dan Duclos Solene, blogger, www.solcito.fr. Bergabung pula Ernoult Alain, fotografer profesional Prancis yang menjadi kontributor Majalah Time dan Life di AS. Ada juga Fasquel Christian, Blogger Voyage Insolites, Riedel Christophe dari OU Magazine dan Mahene Sylvie mewakili Monaco Madame. Sementara itu mewakili penerbitan majalah Hotel & Lodge adalah Mignot Michel, seorang fotographer senior.
Media lainnya yang ikut dalam famtrip itu adalah Prestige International diwakili wartawannya Carole Schmitz Chia Roni, De Monicault Vincent dari Tendance Nomad, Anna Maria Romero Truno mewakili media Courrier de Gironde dari Bordeaux. Ada wartawan termuda Mehdi Habibi dari Echo Touristique dan Sarfati Matthieu dari TV 5 Monde.
“Saya berharap para wartawan yang datang ini benar-benar langsung menuliskan laporan perjalanannya ke Indonesia karena hal ini satu tipe dengan business to business ( B to B). Ada investasi biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk mengundang mereka sementara dari peserta diharapkan tulisan perjalanannya diterbitkan segera,” kata Eka.
Menurut Eka, Kemenpar meluncurkan branding Wonderful Indonesia lewat poster kampanye wisata besar pertamanya di Perancis, pada 27 April yang lalu. Sebuah poster berukuran 48 meter persefi itu terpampang di fasad Galeries Lafayette untuk memperkenalkan keindahan Indonesia kepada masyarakat Prancis. Sejak 4 Maret 2016, Wonderful Indonesia juga telah berkolaborasi dengan France Télévision dan TV5 Monde untuk menyiarkan 3.776 spot publikasi media elektronik berdurasi 30 detik.
“Kita masih akan membuat dua Famtrip untuk media minat khusus dari Prancis yang akan diundang ke Indonesia. Kita harapkan pemilhan media dan program tournya benar-benar memenuhi kebutuhan media yang diundang sehingga kegiatan Famtrip bisa tepat sasaran. Kementrian Pariwisata dan Deplu agar benar-benar memperhatikan destinasi wisata yang dituju sehingga saat pelaksanaan di lapangan dapat berjalan lancar,” tuturnya.
Nia Niscaya menambahkan, Famtrip ini diselenggarakan oleh Asisten Deputi Pengembangan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika untuk mendongkrak kunjungan wisatawan Perancis ke Indonesia. Kegiatan Famtrip Prancis ini sudah ke dua kalinya untuk tahun ini dan masih ada dua lagi Famtrip dari media minat khusus dan untuk travel agent Perancis. ”Kemenpar juga selalu bersinergi dengan Kedubes RI di Paris terutama dalam menentukan media yang diundang,” tandasnya.
Menpar Arief Yahya terus mendorong promosi melalui media dan digital. Salah satunya menggunakan endorser atau tokoh, penulis, fotografer, jurnalis, atau artis yang memiliki followers atau friends yang banyak. Mereka adalah influencer yang kuat, untuk mempromosikan Wonderful Indonesia di komunitasnya. "Mereka diajak jalan-jalan ke destinasi wisata yang punya atraksi yang kuat," ungkap Arief.