REPUBLIKA.CO.ID, Mendiang musikus Prince didiagnosis mengidap AIDS enam bulan lalu. National Enquirer melaporkan, pria yang tewas pada usia 57 tahun itu menolak pengobatan untuk HIV atas dasar agama.
Prince tewas di kediamannya, Paisley Park, Minneapolis, pekan lalu. Seorang kawannya mengatakan, Prince meyakini Tuhan akan memberi kesembuhan meski ia dalam kondisi yang buruk.
Kawan itu menyebutkan, dokter sudah memperingatkan Prince mengenai hal tersebut. Tekanan darahnya sangat rendah dan suhu tubuhnya kerap drop di bawah suhu normal 98,6 derajat Fahrenheit. "Dia benar-benar kekurangan zat besi, sangat lemah, dan sering bingung. Dia jarang makan dan selalu muntah jika mencoba makan," tutur sumber tersebut.
Prince dilaporkan patah semangat setelah didiagnosis HIV. Rekan-rekannya membantu dengan pengobatan khusus, namun sudah terlambat dan gejala itu kerap kembali.
Klaim tersebut datang menyusul laporan terkini bahwa Prince mengalami overdosis obat penghilang rasa sakit Percocet. Pemeriksaan pascakematian telah dilakukan pada tubuh Prince sebelum dikremasi dan dikonfirmasi tak ada tanda-tanda trauma fisik atau kekerasan.
(Baca Juga: Ini yang Terjadi Enam Hari Sebelum Prince Meninggal)
Ikuti Whatsapp Channel Republika