REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ajang tahunan "24 Jam Menari" kembali digelar dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia yang jatuh pada 29 April. Banyak hal menarik yang disajikan dalam gelaran yang memasuki tahun ke-10 ini.
Apa saja?
Kamis (28/4), acara dimulai dengan karnaval ratusan penari yang akan berkeliling sekitar kawasan kampus ISI Solo pada pukul 13.30 Wib. Kemudian dilanjutkan dengan "Umbul Dongo" hingga 15.45 Wib. Namun sebelumnya pada pukul 09.30 Wib acara sudah dimulai, tepatnya di pendapa ISI Solo dengan sajian tarian dari berbagai komunitas.
Acara pembukaan akan berlangsung pada pukul 16.00 di panggung utama depan gedung rektorat ISI Surakarta.
Sama seperti tahun sebelumnya, venue 24 Jam Menari terbagi di dua lokasi. Pertama di kompleks ISI Surakarta yang menyediakan lima panggung, yakni pendapa, panggung depan rektorat, teater besar, teater kecil dan teater kapakapa
Sajian utama "24 Jam Menari" sendiri akan dilangsungkan di panggung depan rektorat. Dimana dua penari, yakni Samsuri S.Kar, M.Sn dan Mujdo Setiyo akan menari selama 24 jam non stop hingga pukul 16.30 Wib esok.
Selain itu ada juga pementasan tari Bedhaya 'Minangkalbu' pimpinan Eny Sulistyowati di panggung Pendopo 3 pukul 19.00 WIB.
Sementara lokasi lainnya adalah di sejumlah tempat keramaian di Solo seperti halaman benteng Vastenburg, jalan jenderal Soedirman, SMKN 8 Solo serta di dalam Grand Mall Solo, Solo Square serta Solo Paragon Lifestyle Mall.
Rangkaian acara di mall dan seputaran Kota Solo akan dimulai pada Jumat (29/4) esok. Dalam rangkaian festival di kota juga akan menghadirkan 12 komunitas tari internasional, seperti dari Malaysia, Jepang dan Singapura.
Sementara puncak acara Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Solo akan menari bersama 1.645 orang penapenar
Pameran foto, seminar internasional, bazar, penerbitan buku dan screening film tari juga turut menjadi bagian kemeriahan acara.