REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemeriksaan keamanan di Bandara Changi, Singapura, akan lebih cepat dan lebih nyaman untuk para penumpang. Hal ini akan terwujud jika uji coba pada scanner atau pemindai barang dan tubuh yang baru di bandara tersebut berjalan sukses.
Teknologi baru yang tengah diuji akan membolehkan penumpang melalui pemeriksaan tanpa harus mengeluarkan laptop dan alat elektronik lain dari bagasi jinjing. Pemeriksaan tubuh secara manual oleh petugas juga dapat diminimalisir karena pemindai baru dapat mendeteksi objek dalam baju atau tubuh lebih baik.
Uji coba saat ini dilakukan di dua gerbang keberangkatan di Terminal 3 Bandara Changi.
Mesin pemindai baru ini menggunakan teknologi Computed Tomography (CT). Teknologi ini akan menghasilkan citra tiga dimensi dari objek. Berbeda dengan citra dua dimensi yang selama ini dihasilkan pemindai X-ray. Hal ini mampu menghapuskan keharusan penumpang untuk mengeluarkan laptop atau tablet dab diperkirakan bisa mempercepat proses pemindaian sebanyak 20 persen.
Changi akan menjadi bandara pertama di Asia yang melakukan uji coba teknologi baru ini. Uji coba selanjutnya yang melibatkan penumpang sungguhan akan dilaksanakan pada Mei nanti.
Sementara itu, juga dilakukan uji coba untuk pemindai tubuh baru di Changi. Hal ini diharapkan bisa lebih melindungi privasi penumpang. Software baru akan membuat pemindai mendeteksi secara lebih baik benda metal dan non metal di tubuh penumpang.
"Kami bekerja sangat dekat dengan otoritas untuk menguji dan mengadopsi teknologi baru, meningkatkan keamanan, dan memperbaiki pengalaman penumpang ketika berada di Changi," kata Wakil Presiden Keamanan Aviasi Bandara Changi Alan Tan seperti dikutip The Malay Mail Online.