REPUBLIKA.CO.ID, Di zaman ini, kemampuan kerja yang tinggi tanpa disertai dengan keterampilan akan kalah dengan orang yang memiliki kemampuan kerja rata-rata namun keterampilan kerja yang cukup tinggi. Inilah sebabnya banyak orang tua mulai mengajarkan berbagai jenis keterampilan pada anak-anak guna mempersiapkan mereka supaya bisa bersaing dengan rivalnya dan memenangkan pertarungan di dunia profesional.
Segelintir keterampilan yang banyak ditekankan oleh orang tua supaya dimiliki bahkan dikuasai anak-anak adalah keterampilan berbahasa Inggris, bermain musik, bahkan tak jarang keterampilan public speaking mulai ditekankan. Tapi pernahkah Anda mengetahui orang tua yang sangat serius mengajarkan dan mendidik anak-anak mereka untuk bisa terampil dalam mengelola keuangan dan menghindari kasus-kasus yang banyak menjerat nama-nama petinggi negara karena tidak bisa mengontrol emosi diri demi mendapatkan uang?
Uang merupakan bagian dari pendidikan kehidupan. Mustahil bisa bertahan hidup tanpa uang. Karena kenyataannya uang merupakan alat pertukaran resmi yang memperbolehkan kita mendapatkan produk kebutuhan.
Mungkin terbesit pertanyaan kapan saat yang tepat untuk mengajarkan masalah uang kepada anak-anak guna mendidik mereka sedini mungkin sehingga bisa mempersiapkan mereka secara lebih matang mengenai masalah ini. Tidak ada patokan umur yang pasti untuk mendidik anak Anda mengenai uang.
Memang yang menjadi masalah adalah kemampuan anak untuk memahami apa yang kita ajarkan. Jadi, kami akan menyediakan cara dan langkah yang cukup mudah untuk Anda ikuti sehingga bisa mengajarkan anak mengenai konsep keuangan, pentingnya mengatur uang, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan finansial pribadi.
Tidak ada kata terlalu cepat untuk mengajarkan pada anak mengenai pentingnya mengelola uang
Kenalkan konsep uang pada anak sedini mungkin, misalkan pada saatusianya mencapai 2 tahun. Berikan pemahaman melalui tindakan nyata, misalkan ketikaAnda berbelanja dan melakukan transaksi sederhana di warung maupun toko. Ajari anakuntuk berpartisipasi dalam transaksi tersebut, misalkan membiarkan anak menyerahkanuangnya kepada pemilik warung atau petugas kasir. Dari skema sederhana ini, anakakan mulai memahami fungsi uang untuk mendapatkan produk dengan cara menukarkannya.
Artikel ini merupakan kerja sama antara Republika.co.id dengan Cermati.com portal pembanding produk keuangan Indonesia