Rabu 20 Apr 2016 20:54 WIB

Wonderful Indonesia Akan Tampil di ATM Dubai 2016

Logo Wonderful Indonesia
Foto: Kementerian Pariwisata
Logo Wonderful Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Promosi Wonderful Indonesia kian gencar dilakukan. Kali ini, Kemenpar bersama industri pariwisata nasional kembali berkolaborasi dalam mempromosikan pariwisata Indonesia melalui pameran terbesar Timur Tengah, Arabian Travel Market (ATM) yang akan diselenggarakan di Dubai International Convention dan Exhibition Centre (DICEC), Dubai – Uni Emirate Arab (UEA), pada 25-28 April 2016

Tahun ini, Kemenpar menggandeng 52 industri pariwisata untuk mempromosikan pariwisata di ajang ATM. Ini adalah partisipasi ke-14 Indonesia di ajang tersebut. Sejumlah operator tur, restoran, dan hotel dilibatkan dalam pameran dagang wisata bertema ”Perjalanan Keluarga” tersebut. Semua diberi misi 'menjual' produk destinasi pariwisata Indonesia secara terintegrasi kepada calon wisatawan Timur Tengah.

"Keuntungan paling signifikan dengan berpartisipasi dalam ATM adalah kita bisa membangun jaringan dengan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam industri pariwisata global. Kesempatan ini membantu kita tumbuh lebih baik dengan menerima umpan balik dan bertukar market intelijen selain dari penawaran pertemuan B2B ," papar Nia Niscaya, Asisten Deputi Promosi Pariwisata Eropa, Timur Tengah, Amerika , dan Afrika Kementerian Pariwisata dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/4).

Menurut Nia, pangsa pasar wisata kawasan Timur Tengah sangat besar. Saat ini, Indonesia tengah berupaya mengejar raihan Malaysia yang sukses mendatangkan 300 ribu wisatawan Timur Tengah dan Thailand mendatangkan 800 ribu wisatawan Timur Tengah.

”Pasar Timur Tengah masih besar. Apalagi, pengeluaran mereka di atas rata-rata. Umumnya, durasi plesiran wisatawan Timur Tengah 8,5 hari dengan pengeluaran rata-rata per pengunjung  1.190 dolar AS. Di Dubai, kami membidik wisatawan keluarga dari Timur Tengah yang bisa berlibur dua hingga tiga bulan selama musim panas, dengan mengajak seluruh anggota keluarga,” ungkap Nia.

Ia menambahkan, wisatawan asal Timur Tengah sangat berpotensi mengisi target pertumbuhan wisatawan 12 persen per tahun dan 20 juta pengunjung pada tahun 2019. Nia optimistis bisa mencapai target tersebut. Apalagi, Kementerian Pariwisata fokus pada promosi alam (laut, ekologi dan pariwisata petualangan), budaya (sejarah dan agama , kuliner serta kota dan pariwisata desa) dan buatan manusia (MICE dan even, olahraga serta pariwisata integrated resort ). Tiga komponen tadi, umumnya sangat disukai wisatawan Timur Tengah.

”Sebelumnya sudah terbukti di pasar wisata Tiongkok. Kami gencar berpromosi di sana dan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali dan Batam. Kalau kami gencar berpromosi di kawasan Timur Tengah, hal yang sama bisa terjadi juga. Selain mengikuti pameran ini, kami juga akan berpromosi di media untuk perempuan di sini. Sebab, pengambil keputusan dalam keluarga-keluarga Arab untuk berlibur adalah kaum ibu atau perempuan,” paparnya.

Dalam pameran kali ini, kata dia, Kemenpar juga akan memperkenalkan regulasi perahu wisata (yacht) atau kapal pesiar. Sebelumnya, yacht yang ingin masuk ke Indonesia diharuskan mengurus izin masuk Clearance Approval for Indonesian Territory yang memakan waktu selama dua minggu. Setelah disederhanakan, pengurusan CAIT bisa dipersingkat dari dua minggu menjadi 1 jam.

Pencabutan cabotage juga akan disebar di Dubai. Artinya, semua pengunjung ATM akan diberi pemahaman bahwa cruise atau kapal sudah boleh mengangkut dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan Indonesia. Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan), Soekarno-Hatta (Makassar) dan Benoa (Bali) adalah pelabuhan-pelabuhan yang bisa disinggahi oleh cruise berbendara manapun.

Menpar Arief Yahya mengingatkan kepada jajarannya untuk lebih banyak menggenjot sales, selain branding dan advertising. Bisa dengan meet buyer dan seller, bisa dengan table top, lalu memikirkan insentif untuk mendatangkan wisman lebih banyak ke Indonesia. “Ketemu whole seller, negosiasi dengan pelaku-pelaku besar, jalankan dengan optimal untuk membawa wisman lebih banyak ke tanah air!” tegas Arief.

Khusus untuk pasar Arab ini, Menpar Arief mengingatkan agar perkuat jualan ke destinasi Lombok, NTB. Destinasi yang sudah didesain untuk mengembangkan paket wisata halal. Setelah Lombok menjadi jawara di Abu Dhabi 2015, sebagai World Best Halal Destination dan Halal Honeymoon. “Positioning halal destination itu sangat kuat untuk mendongkrak potensi Lombok,’’ ungkap Menpar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement