REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) kembali menggelar ajang yang memadukan event wisata dan olahraga (sport tourism) Sungailiat Triathlon 2016 pada 23 April mendatang.
Memasuki tahun keempat, Sungaliat Triathlon diharapkan dapat mempromosikan potensi pariwisata Bangka sekaligus mendukung program wisata nasional.
Tarmizi H, Bupati Bangka mengatakan, event ini bertepatan dengan HUT Kota Sungailiat ke-250 tahun.
"Kita ingin mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Bangka. Oleh karena itu, rute dalam triathlon akan melewati objek wisata unggulan, antara lain Pantai Teluk Uber, Pantai Tanjung Pesona, Pantai Tikus dan lainnya," ujar Tarmizi dalam peluncuran Sungailiat Triathlon 2016, Selasa (19/4) malam di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Memadukan olahraga renang, sepeda dan lari, Sungailiat Triathlon terbagi dalam tiga kategori. Yakni long distance (1,9 km renang, 90 km sepeda, 21,1 km lari), standart dan standart relay (1,5 km renang, 40 km sepeda, 10 km lari) dan sprint (750 m renang, 20 km sepeda, 5 km lari).
Acara juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian daerah, Nganggung atau Sepintu Sedulang atau makan bersama serta tidak ketinggalan bazzar, juga festival kuliner khas Bangka.
Hingga saat ini tercatat 425 peserta telah terdaftar. Mereka terdiri dari sejumlah negara seperti Aljazair, Australia, Austria, AS, Belanda, Brasil, Filipina, Jerman, Jepang, Italia, Inggris, Kanada, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Spanyol, Swedia, Rumania, Prancis dan tuan rumah Indonesia.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi mengatakan peserta dari sejumlah negara menunjukkan Sungailiat Triathlon telah menjadi daya tarik global. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bangka Belitung.
"Sebelumnya ajang ini hanya bersifat regional. Tapi sekarang dengan dukungan pemerintah pusat, Kementerian Pariwisata semoga gaungnya bisa menjadi internasional," kata dia.
Rustam memastikan bahwa pariwisata menjadi sektor utama yang akan dikerjakan menyusul pertambangan yang perlahan mulai ditinggalkan.