Rabu 20 Apr 2016 07:14 WIB

Perempuan Paling Dekat dengan Alam

Rep: c27/ Red: Andi Nur Aminah
Kaum ibu sedang memanen sayuran di Kebun Gizi yang terletak di Kampung Rawa Baru, Kel. Sukaraja Kec. Bumiwaras,  Bandar Lampung
Foto: dok. Rumah Zakat
Kaum ibu sedang memanen sayuran di Kebun Gizi yang terletak di Kampung Rawa Baru, Kel. Sukaraja Kec. Bumiwaras, Bandar Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan saat ini mulai sadar jika segala keputusan yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam itu diambil akan berdampak pada dirinya. Terlebih lagi bagi yang sudah berkeluarga, maka pertimbangan anak-anak akan menjadi lebih utama.

Kesadaran ini mulai tumbuh, meski terhalang dengan beberapa presepsi yang sering kali menghiraukan penilaian perempuan. Ketua Badan Eksekutif Solidaritas Perempuan, Puspa Dewy menjelaskan, perempuan saat ini sadar jika kerusakan pada alam maka yang berdampak pertama kali adalah diri sendiri.

"Alam dan manusia itu terkait, tapi tidak dipungkiri alam menempatkan perempuan lebih dekat baik dalam pemanfaatannya, atau pun implikasi jika dirusak," kata Puspa.

Alam menyediakan pangan, dan yang menyediakan pangan kepada keluarga adalah perempuan. Sehingga ketersediaan pangan yang ada akan berimpilkasi langsung pada perempuan, sehingga ketika ketersediaan itu hilang, perempuan juga yang pertama kali kesulitan.

Menurut dia, perempuan mulai bergerak melihat kebutuhan untuk berbicara. Mengeluarkan kebutuhan bukan hanya untuk dirinya saja, tapi lebih kepada kebutuhan bersama, baik bagi manusia atau pun alam yang di sekitarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement