REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengiringi ekspansi Sriwijaya Air ke salah satu wilayah prioritas destinasi tujuan wisata yaitu Silangit, pada hari yang sama tepatnya (26/4) mendatang, NAM Air, sister company Sriwijaya Air juga akan mulai melayani penerbangan rute baru ke salah satu daerah wisata eksotik yakni Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Penerbangan ini akan dilakukan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar menuju Bandara Komodo di Labuan Bajo dan juga sebaliknya.
Dikatakan oleh Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group, layanan ini merupakan salah satu bentuk integrasi antara Sriwijaya Air dan NAM Air yang memang berkeinginan untuk terus bersinergi membangun negeri.
Dengan demikian, rencana pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur di sepuluh prioritas destinasi tujuan wisata akan dapat segera terealisasi.
"Penerbangan NAM Air untuk rute Denpasar-Labuan Bajo PP ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dari Labuan Bajo dan kawasan di sekitarnya dengan kota lainnya sehingga akan menghasilkan sebuah kemajuan dari segi ekonomi."
Penerbangan menuju Labuan Bajo dapat ditempuh dari mana saja dengan melakukan transit di Denpasar. Dengan demikian, kini wilayah yang terkenal dengan Pulau Komodo, Pantai Pink dan Pulau Rincak menjadi semakin dekat.
"Semoga layanan ini dapat mendorong pembangunan ekonomi untuk Labuan Bajo khususnya, dan Indonesia secara umum," kata Agus lagi.
Adapun jadwal penerbangan Denpasar-Labuan Bajo PP ini yakni pesawat berangkat dari Bandar Udara Ngurah Rai di Denpasar dengan nomor penerbangan IN 9664 pukul 13.30 WITA dan tiba di Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo pukul 14.25 WITA.
Untuk rute sebaliknya, pesawat dengan nomor penerbangan IN 9665 akan diberangkatkan dari Bandar Udara Komodo pada pukul 15.00 WITA dan tiba kembali di Bandar Udara Ngurah Rai pukul 15.50 WITA.
Penerbangan rute baru Denpasar-Labuan Bajo PP akan dilayani satu kali setiap hari dengan menggunakan pesawat Boeing 737 500 dengan kapasitas 120 kursi. Dalam penerbangan ini terdapat dua jenis layanan yakni delapan kursi untuk kelas eksekutif, 112 kursi lainnya kelas ekonomi.