Sabtu 16 Apr 2016 08:15 WIB

Kolaborasi dengan Intel, Pameran Rinaldy A Yunardi Berkesan Futuristik

Rep: Adysha CR/ Red: Winda Destiana Putri
Pameran Rinaldy A Yunardi
Foto: Republika/Adysha CR
Pameran Rinaldy A Yunardi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perancang aksesori kenamaan Rinaldy A. Yunardi meresmikan pamerannya yang bertajuk 20 Years Rinaldy A. Yunardi pada Jumat (15/4) malam.

Berkolaborasi dengan Intel dan Lightworks, pameran Rinaldy yang terkesan futuristik ini berhasil merebut perhatian pengunjung Senayan City.

Pameran ini terdiri dari dua spot yang berdekatan yaitu bagian indoor dan outdoor. Pada bagian outdoor, terdapat 10 patung yang memeragakan aksesori karya Rinaldy dari era 2.000-an hingga saat ini. Kolaborasi dengan intel memungkinkan para patung peraga berputar-putar di atas area pameran sehingga menarik minat para pengunjung.

Tak berhenti di situ, bagian indoor yang memamerkan lebih dari 30 karya Rinaldy pun menyimpan kejutan bagi para pengunjung Senayan City.

Teknik pencahayaan apik dari Lightworks membuat pengunjung yang memasuki area indoor merasa sedang memasuki dunia yang berbeda. Pencahayaan yang diatur Lightworks juga semakin menonjolkan keindahan karya-karya Rinaldy yang ia buat sejak 1996 hingga saat ini.

Di area itu juga, kolaborasi Rinaldy dan Intel menampilkan sosok robot yang dinamai Lady Warrior Mask. Dengan pencahayaan temaram yang diatur Lightworks, sosok Lady Warrior Mask yang bersinar dengan LED Lights ini dengan mudah menarik minat pengunjung.

Selain terdiri dari LED Lights, robot yang memamerkan rancangan Rinaldy ini juga terdiri dari Intel Genuino, Small Twin Servo Motor, Peumatics Actuator serta Ultrasonic Sensor. Oleh karena itu, robot ini dapat 'merasakan' kehadiran pengunjung dan bergerak secara otomatis dengan membuka dan menutup hiasan pada bagian kepalanya. Hal ini membuat karya yang dipamerkan oleh robot tersebut menjadi lebih menarik dan mengundang perhatian.

Direktur Marketing Intel Indonesia Rini Hasbi mengatakan bahwa Martin Kurnadi merupakan orang di balik rancangan robot tersebut. Dengan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras dari Intel, Martin meracik serta menggabungkan visi Rinaldy dan teknologi ke dalam Lady Warrior Mask.

"He is the chef! Intel memiliki hardware dan software-nya, dia yang meracik," ungkap Rini saat ditemui di Senayan City.

Memasuki usia 20 tahun berkaraya, Rinaldy pun memiliki harapannya tersendiri. Rinaldy mengungkapkan ia selalu termotivasi untuk menghadirkan karya yang lebih baik lagi ke depannya. Oleh karena itu, Rinaldy akan terus melakukan eksperimen seluas-luasnya agar mampu menghasilkan karya yang membekas di masyarakat.

Dalam menyusun konsep rancangan, Rinaldy membiarkan dirinya untuk berpikir sebebas-bebasnya. Ia pun tak ragu untuk menuangkan apa yang ada di dalam benak dan hatinya ke dalam karya yang akan ia buat. Didukung dengan eksperimen yang juga tak berbatas, Rinaldy menilai ketiga hal tersebut menjadi modal terbesarnya dalam berkarya.

"Saya tidak gampang menyerah. Gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi. Sampai berhasil," ungkap perancang yang karyanya selalu dinanti oleh para publik figur ini dengan optimis."

Pameran 20 Years Rinaldy A. Yunardi berlangsung sejak 15 April hingga 24 April mendatang di area Promenade Senayan CIty. Melalui pameran ini, para pengunjung dapat menapaki perjalanan panjang karir Rinaldy dalam berbagai karya yang ditampilkan.

Puluhan karya terpilih yang dipamerkan mewakili tiap tahun dari perjalanan karir perancang aksesori kenamaan Indonesia ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement