REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi para pecinta hidangan es doger kini tidak perlu lagi kesulitan mencari pedagang keliling es doger. Hidangan ringan yang berasal dari Cirebon Jawa Barat itu kini mudah dijumpai dalam bentuk kemasan khusus berupa minuman kelapa rasa es doger di sejumlah toko ritel makanan.
Kehadiran es doger sebagai minuman ready to drink sangat diminati konsumen, karena produk ini merupakan yang pertama untuk kategori minuman es doger dalam kemasan. Gagasan awal memperkenalkan minuman kelapa es doger dalam kemasan praktis yaitu agar minuman khas Indonesia seperti es doger dapat lebih dikenal luas masyarakat dan bisa menjadi salah satu ciri khas kebanggaan kuliner Indonesia di manca negara.
Menurut Isman Budiman, Managing Director PT Cocomas Indonesia melalui keterangan tertulisnya Jumat (15/4) menyebutkan penjualan minuman kelapa rasa es doger mendapat sambutan positif. Bahkan sempat terjadi kekosongan barang pada sebagian besar outlet ritel. "Segmen pasar produk ini kawula muda, walaupun ternyata banyak juga orang dewasa yang menyukainya," katanya.
Produk minuman kelapa es doger Cocomas diproses secara higienis tanpa bahan pengawet dengan teknologi Ultra High Temperature (UHT). Minuman ini menggunakan kemasan Tetra Pak sehingga aman dikonsumsi kapan saja dan di mana saja dalam jangka waktu 1 tahun selama kemasan belum dibuka. Kemasan minuman kelapa rasa es doger yang tersedia di pasaran adalah volume 250 ml untuk sekali minum.
Selain dapat diminum langsung dan lebih nikmat dalam keadaan dingin, minuman kelapa rasa es doger Cocomas dijual dengan Harga Eceran Tertinggi Rp 5.500 per pak. Minuman ini juga dapat dibekukan di kulkas dan disajikan dalam bentuk es serut tanpa atau dengan tambahan bahan pelengkap seperti tape, ketan hitam, dan buah.
Minuman kelapa rasa es doger Cocomas diproduksi oleh pabrik kelapa terpadu PT Inhil Sarimas Kelapa yang berlokasi di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau dengan kapasitas olah sebanyak 2 (dua) juta butir kelapa per hari. Penjualan minuman kelapa es doger Cocomas tahun 2016 ditargetkan rata-rata 150.000 karton per bulan dan akan ditingkatkan menjadi rata-rata di atas 200.000 karton per bulan pada tahun 2017.