REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap daerah wajib mengusung satu ikon wisata supaya menarik perhatian wisatawan yang akan melancong.
Bila Sumatera Utara terkenal dengan Danau Toba, maka Jambi, dikenal akan gunung berapi tertinggi di Indonesia, Kerinci.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, bahwa untuk memajukan pariwisata suatu daerah, perlu menunjuk satu ikon sebagai magnet para wisatawan.
"Branding itu investment. Ikon kuat perlu dipilih untuk membentuk suatu wilayah. Sumatera Utara ada Danau Toba, NTB meskipun ada keindahan Gili, kita angkat kawasan Mandalika, NTT pun kita angkat Labuan Bajo dan Komodo. Nah untuk Jambi, banyak sekali yang indah tapi saya pilih Kerinci sebagai ikon wisata," kata Menpar Arief belum lama ini di Jakarta.
Alasannya sederhana, terang Menpar Arief, Kerinci sudah masuk ke dalam World Heritage UNESCO. Inilah gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.085 mdpl. Di sekitar pegunungan ini, bisa ditemukan objek wisata cantik lain seperti perkebunan teh Kayu Aro, yang merupakan perkebunan tertinggi kedua di dunia.
"Kerinci ini brandingnya kuat. Sudah masuk UNESCO. Di sekitarannya pun banyak objek wisata lain yang akan memperkuat Kerinci sebagai ikon," tambah Menpar.
Di saat yang sama, Gubernur Jambi Zumi Zola menyambut baik penobatan Kerinci sebagai ikon pariwisata Jambi tersebut. Pekerjaan baru dimulai yakni memangkas waktu yang cukup panjang menempuh objek wisata tersebut akan dipersingkat.
"Kami siap mendukung program dari Kementerian Pariwisata. Kami siap memangkas perjalanan, menyingkat waktu tempuh, dan bandara yang ada di dekat sana akan lebih disiapkan lagi," kata Zumi Zola.