Rabu 13 Apr 2016 10:31 WIB

Separuh Anak di Inggris Mengaku Melihat Kekerasan Grafis Secara Online

Rep: MGROL55/ Red: Winda Destiana Putri
Anak main medsos
Foto: Dailymail
Anak main medsos

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setengah dari anak-anak Inggris berusia 11 sampai 17 tahun mengaku telah melihat pornografi dan kekerasan grafis secara online melalui situs media sosial.

Hal ini dilaporkan dari hasil survey pengaruh aplikasi dan game. Bahkan, banyak anak-anak cenderung mengakses konten yang tidak cocok untuk usianya yang masih sekolah dasar, karena mereka telah bergabung pada platform media sosial jauh lebih awal dari yang seharusnya.

Penelitian oleh badan amal anak-anak NSPCC menemukan bahwa hampir empat dari lima anak-anak telah bergabung pada situs-situs media sosial seperti Facebook dan Snapchat sebelum mereka mencapai usia resmi minimal 13 tahun.

Mayoritas perusahaan teknologi sudah meminta pengguna untuk mencentang kotak untuk mengonfirmasi usia mereka sebelum mereka membuat account. Namun, mayoritas anak-anak sekolah telah mengisi tidak sesuai usianya alis berbohong.

Atas kejadian ini, juru kampanye anak-anak meminta perusahaan media sosial untuk memperkenalkan kontrol usia ketat, untuk memastikan anak-anak tidak mulai menggunakan media sosial lebih awal dari yang seharusnya. Dan mereka meminta perlindungan ekstra untuk pengguna di masa remaja.

"Dampaknya, mereka melakukan perilaku yang tidak sewajarnya. Kekerasan, live streaming konten dewasa, dan sebagainya," kata Alan Wardle kepala NSPCC dilansir Dailymail Rabu (13/4).

berdasarkan survey yang dilakukan, NSPCC menemukan 1.725 anak-anak dan 500 orang tua yang telah membuka situs dewasa. Menurut peneliian media sosial seperti Tumblr, Omegle atau Chatroulette adalah jejaring sosial yang dianggap berisiko tinggi terhadap anak, tapi orang tua mereka meninilai website ini menjadi risiko yang relatif rendah.

Tumblr adalah jaringan sosial yang sudah berjalan lama ditujukan untuk remaja, sementara situs Omegle dan Chatroulette menawarkan pengguna video chatting dengan orang asing yang dipilih secara acak.

Namun, situs-situs ini belum tentu membuat pelanggaran terburuk. Ada juga situs Sickipedia, yang mengumpulkan lelucon ofensif dinobatkan sebagai situs paling berisiko dari semua diantaranya, diikuti oleh Omegle, Chatroulette, Ask.fm dan Yik Yak. Ask.fm adalah aplikasi memungkinkan pengguna untuk saling bertanya, sementara Yik Yak digunakan seperti papan buletin online anonim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement