Rabu 06 Apr 2016 18:18 WIB

Wisman Cina Geser Australia Dominasi Kunjungan di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Famtrip Kemenpar dengan tur operator Great China di Bali.
Foto: Dok: Kementerian Pariwisata
Famtrip Kemenpar dengan tur operator Great China di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wisatawan mancanegara (wisman) asal Cina akhirnya mendominasi kunjungan pariwisata di Pulau Dewata. Posisi ini sebelumnya secara konsisten ditempati oleh Australia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho mengatakan wisman Cina yang datang ke Bali per Februari 2016 mencapai 30,45 persen atau 93.920 dari total keseluruhan wisman yang mencapai 338.991 orang. Australia menempati posisi kedua dengan 18,17 persen atau 71.336 wisman, disusul Jepang 6,13 persen atau 22.662 wisman, Malaysia 3,86 persen atau 14.456 wisman, dan Inggris 3,70 persen atau 9.087 wisman.

"Kedatangan wisman Cina meningkat cukup tinggi, hingga 48,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya," kata Adi, Rabu (6/4).

Dari 10 negara dengan jumlah wisman terbanyak, wisman asal Australia dan Korea Selatan tercatat mengalami penurunan dibandingkan periode sama tahun lalu. Australia menunjukkan penurunan paling tajam, mencapai 22,41 persen. Wisman asal Jepang, Malaysia, dan Prancis mengalami peningkatan signifikan, di atas 30 persen.

Secara kumulatif, pada periode Januari-Februari 2016 ini wisman yang datang langsung ke Bali mencapai 726.336 orang. Angka ini tercatat lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dimana kedatangan wisman baru mencapai 640.739 orang, atau naik sebesar 13,36 persen.

Pada Februari 2016, sebagian besar wisman yang datang ke Bali melalui bandara, yaitu sebanyak 367.024 orang (97,68 persen). Berikutnya wisman terbanyak datang melalui pelabuhan laut sebesar 8.720 orang (2,32 persen).

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan tingginya kunjungan wisman Cina bertepatan dengan libur Imlek 2016. Ini juga bertepatan dengan musim liburan sehingga jumlah kunjungan wisman asal Negeri Tirai Bambu itu meningkat signifikan.

"Selain itu, banyak juga pesawat komersial dimana penerbangannya langsung menuju Bali," kata Yuniartha Putra.

Garuda Indonesia adalah salah satu maskapai nasional yang fokus mengembangkan jaringan rute internasional ke Cina. Hal ini mengingat potensi wisman Cina yang bepergian ke seluruh dunia mencapai 100 juta orang.

Maskapai plat merah ini telah membuka rute langsung, seperti Denpasar-Beijing, dan Denpasar-Guangzhou pada 2015. Tahun ini Garuda juga melayani penerbangan Denpasar-Shanghai PP hingga tiga kali sepekan.

Pembukaan penerbangan langsung ini mendukung pertumbuhan pariwisata nasional dan mencapai target pemerintah mendatangkan 12 juta wisman sepanjang 2016 dan 20 juta wisman pada 2020.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement