REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Pariwisata berkomitmen membantu Pemerintah Provinis Nusa Tenggara Barat yang terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan Arab dari berbagai negara di kawasan Timur Tengah.
"NTB juga perlu utamakan menggaet wisatawan dari Timur Tengah karena mereka bukan hanya mencari wisata religi, tapi juga pesona alam dilengkapi sarana ibadah memadai," kata Kasubbid Pengenalan Wisata Perjalanan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Susanti, di Mataram, Rabu (6/4).
Hal itu dikatakan ketika menghadiri kegiatan asistensi promosi wisata halal yang dihadiri sejumlah pelaku usaha di bidang pariwisata, asosiasi perhotelan dan unsur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB.
Menurut Susanti, NTB merupakan provinsi dengan mayoritas penduduk muslim. Oleh sebab itu, pengembangan wisata halal merupakan pilihan tepat.
NTB sendiri sudah mendapat pengakuan dunia terkait wisata halal. Hal itu dibuktikan dengan penghargaan "World's Best Halal Honeymoon Destination" dan "World's Best Halal Tourism Destination". Malam puncak penghargaan digelar di The Emirates Palace Ballroom, Abu Dhabi, Uni Emirates Arab, pada 21 Oktober 2015.
Melihat potensi wisata halal di NTB, lanjut Susanti, pihaknya berkomitmen membantu daerah ini untuk mengembangkan wisata halal tersebut. Salah satunya melalui asistensi promosi wisata halal.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan pelaku usaha di bidang pariwisata dapat menciptakan paket wisata halal yang tidak hanya dipromosikan di tingkat lokal, nasional, negara-negara muslim, tapi juga negara nonmuslim.
"Negara-negara nonmuslim saja sudah mengembangkan wisata halal, seperti Thailand. Singapura juga demikian," ujarnya.
Kepala Seksi Analisa Pasar Disbudpar NTB Abdul Haris, menyebutkan jumlah wisatawan Timur Tengah yang berkunjung ke NTB sudah meningkat cukup signifikan. Hal itu merupakan efek dari predikat "World's Best Halal Honeymoon Destination" dan "World's Best Halal Tourism Destination".
"Peningkatan kunjungan wisatawan dari Timur Tengah pada 2015 sekitar 39 persen di bandingkan tahun sebelumnya. Ada dari Arab Saudi, Dubai, Qatar, dan Abu Dabi. Kalau dari negara muslim di kawasan ASEAN wisatawan Malaysia paling banyak," katanya.