REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seekor seekor bayi Jerapah (Giraffa camelopardalis) lahir Selasa 5 April 2016 pagi pkl. 06.47. WIB di Lembaga Konservasi Eks-Situ Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor. Sebelumnya, pada Kamis 10 Maret lalu, juga telah lahir 2 ekor bayi jerapah. Kelahiran bayi jerapah jantan ini, merupakan kelahiran dengan proses terlama di Taman Safari Indonesia.
"Biasanya proses kelahirannya terjadi selama 4 jam, namun induknya betinanya melahirkan setelah proses 8 jam, ini merupakan kelahiran jerapah terlama di Taman Safari," kata Darmanto (43 tahun) bagian perawat satwa.
Tanda-tanda akan melahirkan diketahui sejak tanggal 4 April 2016 sekira pukul 22.25 mulai terlihat tanda tanda induk betinanya akan melahirkan. Emily (8 tahun), si induk betinanya telah mengandung selama 14 bulan lebih 2 minggu. Sementara itu pejantannya Kalo berusia 10 tahun.
Jerapah merupakan satwa darat tertinggi di dunia, dengan tinggi pejantannya mencapai 6 m. Sedangkan betinanya lebih rendah. Jerapah merupakan satwa unik yang memiliki jantung terbesar, leher tertinggi, kaki depan terpanjang, ekor bagian hitam terpanjang bila dibandingkan dengan satwa satwa lainnya. Jerapah juga memiliki 4 buah lambung.
Saat ini bayi jerapah yang mempunyai tinggi 1.80 m tersebut masih menyusu pada induknya. Dan setelah 1 tahun disapih baru akan diberi makan berupa kacang kacangan, apel, pisang, daun daunan, pelet bawang bombay.
Jajaran direksi Taman Safari Indonesia sangat bergembira dengan kelahiran jerapah ini. Menurut Drs. Jansen Manansang MSc, salah satu direktur TSI mengatakan bahwa kelahiran ini merupakan keberhasilan sebuah lembaga konservasi dalam menjaga pelestarian satwa.
"Dan bahkan mengembankannya di luar habitatnya, dimana kebun binatang / taman safari merupakan benteng terakhir bagi kehidupan satwa," kata dia.