REPUBLIKA.CO.ID, Demam K-pop yang mendunia membuat banyak orang mengidolakan artis Korea. Termasuk perancang busana asal Prancis, Jean Paul Gaultier.
“Saya menyaksikan beberapa video musik K-pop dan mereka benar-benar baru. Mereka memberi saya banyak inspirasi. Hallyu atau gelombang Korea, telah menyapu dunia dan Gangnam Style telah meninggalkan kesan yang kuat pada para penonton," kata Gaultier dalam pertemuan pers untuk pamerannya, di Dongdaemun Desain Plaza (DDP), Seoul, beberapa waktu lalu.
Ajang ini merupakan salah satu pameran untuk menandai ulang tahun ke-130 hubungan diplomatik Korea-Prancis dan merupakan pertunjukan pertama Gaultier di Asia. Saat memamerkan 45 rancangan adibusana, beberapa potongan busananya terinspirasi oleh pakaian tradisional Korea, Hanbok. Ia merancang Hanbok dengan tambahan gaun dan sentuhan mantel di atasnya.
Gaultier mengatakan ia tidak bisa membayangkan sebuah kota yang lebih indah di Asia daripada Seoul untuk mengadakan sebuah pameran dan ia tidak memiliki rencana pameran lain di Asia. Tapi dia telah mengisyaratkan akan mempertimbangkan kembali mengadakan acara khusus di Seoul.
“Seoul kota yang penuh energi dan kota yang indah. Saya merasakan energi yang sama ketika saya mengunjungi Jepang 30 tahun yang lalu. Saya melihat banyak orang Korea memakai pakaian yang unik dan elegan. Ini memberikan saya inspirasi baru”, katanya.
Gaultier memulai debutnya sebagai perancang busana pada tahun 1976 dengan bisnis manufaktur dan membuka rumah mode pada tahun 1997. Setelah pertunjukan pertamanya di tahun 1970-an, desainer Prancis ini berhasil mendapatkan julukan dari “Enfant Terrible" dari insan mode Paris untuk karakteristik dan gaya busananya yang formal naum menyenangkan, dilansir dari Korea Times.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
