REPUBLIKA.CO.ID, Menyeruput kopi murni yang diseduh langsung dari biji kopi mungkin cukup jarang dilakukan di Indonesia. Padahal, kopi murni yang tanpa ditambahkan dengan berbagai elemen lain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya kandungan antioksidan yang tinggi.
Sayangnya, tak jarang penderita maag khawatir rasa asam pada kopi murni dapat membuat kondisi mereka memburuk. Rasa kopi murni yang cenderung tidak manis pun mendorong orang untuk menambahkan gula ke dalam cangkir kopi mereka.
Senior Barista Tanamera, Shandy Selaras, mengungkapkan bahwa dua anggapan umum masyarakat terhadap kopi tersebut salah. Rasa asam pada kopi bukan disebabkan karena kandungan kandungan asam yang tinggi melainkan karena biji kopi tergolong dalam jenis buah berry. Jika dibandingkan, kandungan asam pada kopi justru lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan asam pada teh.
"Kafein dalam green tea juga bahkan lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika," jelas Sandhy saat ditemui di Tanamera Coffee Thamrin.
Sandhy mengungkapkan penambahan gula pada kopi yang sebenarnya memicu gangguan pada lambung. Pasalnya, gula yang ditambahkan ke dalam secangkir kopi justru akan emnyebabkan kontraksi di dalam lambung karena gula tersebut membuat kopi menjadi lebih asam.
Oleh karena itu, Sandhy mendorong agar masyarakat mulai membiasakan diri dengan rasa kopi yang benar dan tidak menambahkan gula. Kopi yang diseduh dengan benar, lanjut Sandhy, todak akan menghasilkan rasa pahit di lidah. Sebaliknya, kopi yang diseduh dnegan benar akan menghasilkan cita rasa yang ringan, sedikit asam, dan bahkan bearoma buah juka biji kopi yang digunakan memiliki kualitas baik.
"Lagipula, jika kopi diberikan ornamen (seperti gula), rasa yang dihasilkan satu sama lain akan sama, tidak ada karakter karena citarasa masing-masing kopi tertutup dengan rasa manis," kata Sandhy.
(baca: Ahmad Dhani Jadi Duta Kopi Pak Belalang Malaysia)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
