REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap agar pengurus Indonesia Convention and Exhibition Bureau (INACEB) bisa mendorong tumbuhnya pariwisata dari program Meetings, Inventions, Conferences, dan Exhibitions (MICE).
"MICE kami targetkan naik 10 persen di tahun 2019, saat ini masih di angka 5 persen," ujar Arief Yahya dalam keterangannya, Selasa (29/3). Sebelumnya, Menpar mengukuhkan mengukuhkan pengurus INACEB periode 2015-2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/3).
Menpar juga berharap visi INACEB untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE unggulan yang berdaya saing global itu terealisasi. Ia menuturkan, Pada 2014 ICCA (International Congress and Convention Association) menempatkan Indonesia di ranking ke-42 dunia, dengan 76 meetings. Singapore di peringkat 29 dengan 142 meetings, Malaysia papan 30 dengan 133 meetings, dan Thailand di posisi 33 dengan 118 meetings.
Di Asia Pasifik dan Timur Tengah, Indonesia berada di peringkat 12, Singapura di posisi ke-6, Malaysia ke-7, Thailand ke-8. “Posisi kita masih jauh terbelakang! Target kita 2020 naik ke posisi 8 Asia Pasifik,” tegas Arief.
Menurut dia, target 2020 adalah menaikkan peringkat Indonesia di Asia Pasifik dari papan ke-12 menuju 5 besar, dari jumlah events 76 menjadi 150. Juga meningkatkan jumlah wisman MICE dari 5 persen, menjadi 10 persen, dan menaikkan jumlah pendapatan sebesar USD 2,5 Miliar.
“Karena itu, jika ada MICE di Bali, sekalian tawarkan value-nya dari destinasi pariwisata,” kata mantan direktur utama PT Telkom itu. Arief juga meminta INACEB dalam tiga bulan ini menggenjot internalnya untuk bekerja lebih cepat.
Menpar menyarankan tiga poin yang harus dilaksanakan dengan segera agar MICE makin meningkat. "Produk harus bagus, top ten originasi dengan mendata mana saja yang berpotensi. Menangkan bidding, loby sejak sekarang agar MICE meningkat dan kita menjadi pemenang dari sebuah acara besar," ujar Menpar.
Menpar juga menilai pembentukan INACEB juga menunjukan pentingnya potensi pameran, konferensi dan acara bisnis-sektor MICE-dalam pendapatan sektor Pariwisata. Dampak ekonomi yang signifikan melalui peningkatan jumlah pengunjung, tingkat hunian hotel, penerbangan dan high spending dari delegasi MICE.
Ketua INACEB Budi Tirtawisata mengaku senang dengan pengukuhan pengurus organisasinya itu. Pihaknya dalam 5 tahun ke depan, akan menjalankan skala prioritas. Pertama penguatan database destinasi dan pasar sasaran yang potensial dalam rangka menjadikan INACEB sebagai voice of mice Indonesia. Lalu memberikan semua informasi yang dibutuhkan tentang kesiapan destinasi MICE Indonesia.
"Kami juga akan mengoptimalkan kegiatan promosi, baik saat berpartisipasi dalam trade show di berbagai negara, maupun delegate boosting yang bertujuan untuk mendongkrak jumlah delegasi yang hadir pada acara MICE yang dimenangkan Indonesia," tutur Budi dalam keterangan resminya.
Skala prioritas program tersebut, kata Budi, target yang akan dicapai oleh INACEB adalah meningkatkan posisi Indonesia dalam ICCA (International Congress and Convention Association) rangking Asia dan Pasifik. “Dari posisi ke-12 dengan 76 MICE, menjadi posisi 8 dengan penyelenggaraan dua kali lipat dari sebelumnya yaitu sebanyak 150 kegiatan MICE di tahun 2019,” kata dia.
"Selain itu INACEB juga harus memberikan kontribusi jumlah wisatawan mancanegara mencapai 2 juta atau 10 persen dari total 20 juta target kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2019 atau meningkat hampir 10 kali lipat dari capaian tahun 2015. Dan selain itu, kami harus meningkatkan posisi kota-kota di Indonesia dalam rangking ICCA dan UIA sehingga masuk dalam 30 besar dunia," tegasnya.