REPUBLIKA.CO.ID,Memiliki anak dengan sindroma down memang membutuhkan kesebaran ekstra untuk mengurusnya. Namun ada sejumlah kesalahan yang umumnya dilakukan oleh orang tua dengan anak penyandang sindroma down.
Ketua II Bidang Internal Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (Potads), Dini Prihatini, mengatakan kesalahan pertama yang umumnya dilakukan orang tua pada anak sindroma down adalah menganggap anak tak mengerti.
“Jangan anggap ah dia nggak ngerti nih, karena dia belum diterapi, jangan pikiran seperti itu, kita harus
semangat dia ngerti, insya Allah kalau kita anggap dia ngerti memang ngerti beneran, karena banyak orang tua yang anaknya menyandang down syndrome bahkan yang sudah balita sekalipun menganggap dia belum mengerti, ngomong saja belum bisa, jangan seperti itu, nggak boleh,” ujarnya.
Walaupun anak belum bisa bicara atau komunikasi masih belum lancar, lanjut Dini, tapi orang tua harus menganggapnya mengerti. Harus melakukan komunikasi dua arah dengan anak. “Jangan berpikir dia nggak ngerti, nanti dia nggak ngerti beneran seterusnya, jadi positive thinking saja ini anak mengerti kok,” ujarnya.
Kesalahan berikutnya adalah rasa kasihan. Misalnya anak masih suka melempar, kemudian orang tuanya meminta anak mengambilnya. Namun, karena masih tinggal dengan neneknya, neneknya justru melarangnya. “Janganlah kasian,” kata nenek. Kemudian neneknya yang mengambilkan barang itu.
“Tidak boleh seperti itu, anak down syndrome harus diberi kesempatan. Biarkan dia mengambil barangnya sendiri. Satu rumah harus satu suara, ibu bapak nenek pengasuh harus satu suara satu kata, supaya anak down syndrome itu mengerti, oh aturan yang ini boleh, ini yang tidak boleh, jangan yang satu ngebolehin satu nggak boleh, nah anak nanti bingung. Orang tua harus tegas,” paparnya.
Anak sindroma down akan mengerti, kalau dia melakukan ini akan dikasihani. Makanya orang tua dan seisi rumah harus kompak. Sekaligus tegas akan aturan, demi tumbuh kembang anak sindroma down.