REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan meminta kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) agar menjadikan wilayahnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Selayar adalah pulau yang berdekatan dengan Taman Laut Taka Bonerate.
Di wilayah itu terdapat pulau karang atau atol yang terbesar nomor tiga di dunia, yang belum disentuh sama sekali untuk menggaet wisatawan mancanegara.
“Kami sudah presentasi di hadapan Pak Menteri Pariwisata. Kami sudah jelaskan potensi strategis daerah kami, agar mendapatkan prioritas perhatian, dan pengembangan pariwisata. Kami ingin ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di sana,” kata Bupati Selayar, Basli Ali dalam keterangannya, Kamis (24/3).
Selayar dengan 132 pulau, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Lagi pula, dengan akses yang baik, dari Makassar, maka objek wisata ini akan semakin banyak menemukan marketnya. “Wisatawan nusantara (wisnus) juga bisa datang menikmati pantai pasir putih, bawah laut, terumbu karang, bio diversity bawah laut dan aneka ikan berwarna warni,” ungkap Basli.
Menurut dia, kabupaten di ujung Sulawesi Selatan itu tak hanya mengandalkan Taman Nasional Taka Bonerate, dengan gugusan pulau karang (atol) yang terbesar dan tidak ada duanya di Tanah Air. Basli memaparkan, Selayar juga punya sejumlah objek wisata menarik, termasuk wisata sejarah sebagai salah satu pusat pusat perdagangan di masa lalu.
“Ya, harus diakui, memang belum tergarap dengan baik. Makanya kami berharap dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus lalu dipromosikan oleh Kemenpar di seluruh dunia, kelak potensi Kabupaten Selayar akan benar-benar bisa menjadi destinasi yang hebat,” ujar Basli.
Di hadapan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bupati yang baru satu bulan menjabat tersebut memaparkan berbagai potensi yang dimiliki daerahnya. Basli berharap dukungan penuh Kemenpar untuk membantu menggarap potensi wisata Selayar. Selain keseriusan Pemkab Selayar, modal utama KEK yakni kawasan bebas sengketa, punya view yang terbaik, yang diperuntukkan untuk kawasan industri ini.
Basli menegaskan, akan mengikuti semua persyaratanuntuk sebuah kawasan pariwisata. ”Selayar itu kaya sejarah dan kaya keindahan alam. Salah satunya adalah Gong Nekara. Gong ini hanya ada dua di dunia yakni Indonesia dalam hal ini Selayar dan Thailand,” ucapnya. Menurutdia, jika nanti sudah jadi kawasan KEK-nya di Selayar, semua wisatawan nusantara dan mancanegara akan dimanjakan dengan tantangan memberikan makan Hiu langsung di Laut dangkal. ”Ini akan kami jadikan paket wisata. Kami juga akan mempersiapkan paket wisata laut seperti di Maladewa,” cetusnya.
Menpar Arief Yahya berjanji akan mempelajari Pulau Selayar itu dari berbagai dimensi, untuk menemukan value yang tersembunyi di balik cerita keindahan itu. Rumus pertama tetap 3A, seberapa bagus aksesibilitasnya? Lalu atraksinya, baik alam, budaya, maupun potensi yang bisa dikembangkan dengan man made-nya. Dan terakhir, amenitasnya.
“Tiga A itulah, instrument yang akan kami lihat dan pelajari. Lalu pemerintah bisa mengembangkan sampai di batas mana? Potensi ketiganya bisa didorong hingga ke mana? Semua akan kami pelajari terlebih dahulu. Mudah-mudahan fisibel untuk diformat KEK,” ujar Arief Yahya. Pihaknyajuga akan mempelajari bagaimana budayanya. "Itu adalah daya tarik nomor satu, 60 persen, dan baru kondisi alamnya, 35 persen."